LEMBANG-Pemilih Ketua RW 12 Desa Langensari Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), unik dan demokratis. Pasalnya, proses pemilihan pemimpin tingkat RW ini melewati berbagai tahap layaknya Pemilu serentak yang belum lama digelar.
Jauh-jauh hari sebelum hari pemilihan, perwakilan warga terlebih dahulu membentuk kepanitian untuk menjaring calon yang maju sebagai kandidat Ketua RW serta mendata calon pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdata sesuai e-KTP.
Setelah calon Ketua RW ditetapkan, panitia lalu menyebar formulir atau surat undangan kepada para pemilih. Bukan hanya itu, panitia juga memberikan kesempatan kepada seluruh kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi misi.
Baca Juga:Subang Super League Akan Digelar Juli Mendatang, Potensi Kemajuan Sepakbola LokalAkhir Liburan Jalur Pantura Ramai
Di hari pemungutan, panitia mengarahkan satu persatu warga, mulai dari pendaftaran, pengambilan surat suara, pencoblosan di bilik TPS hingga pencelupan jari di tinta sebagai tanda sudah memilih. Panitia hanya menyediakan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Gedung Balai Desa Langensari.
Lazimnya sebuah pemilihan untuk mencari calon pemimpin, beragam perlengkapan yang dibutuhkan seperti bilik suara, kertas suara, surat suara dan tinta juga sudah dipersiapkan di TPS. Pencoblosan surat suara pun ditutup tepat pukul 13.00 WIB, lalu dilanjutkan dengan penghitungan suara dengan disaksikan seluruh calon dan warga.
Panitia pemilihan RW, Yuyu Supriatna mengatakan, alasan menggelar pemilihan Ketua RW secara langsung dengan mencontoh cara Pemilu ini dimaksudkan agar pemimpin yang terpilih bisa mengayomi dan melayani masyarakat tingkat bawah. “Sebelumnya, Ketua RW terpilih dikukuhkan langsung masyarakat melalui desa. Tapi sekarang, kami selenggarakan pemilihan langsung dengan harapan pemimpin yang baru bisa meningkatkan kinerja dan memakmurkan masyarakat,” katanya di sela-sela pemilihan, Minggu (16/6).
Meskipun berlangsung sederhana dan apa adanya, tetapi antusias warga mendatangi TPS patut diacungi jempol. Dari 757 jiwa yang berhak mencoblos, total ada 470 jiwa yang memberikan hak suaranya untuk memilih salah satu dari tiga calon kandidat.
Bukan saja kalangan orang tua yang tampak bersemangat, para kaum milenial pun terlihat antusias dalam pemilihan ini. “Mudah-mudahan, alam demokrasi seperti ini bisa menjadi percontohan untuk RW yang lain. Bukan hanya di tingkat RW, tapi juga hingga pemilihan kepala desa,” ujarnya.