KARAWANG-Sejumlah petani Kecamatan Lemahabang, mengeluhkan adanya kekurangan air akibat musim kemarau. Oleh sebab itu, memasuki musim tanam ini sejumlah petani terpaksa memanfaatkan pompa air untuk mengairi sawah.
Salah seorang Petani Pulojaya, Atam mengatakan, lahan sawah di Bakan goa yang masuk golongan 2 belum terairi optimal pihak PJT II, sehingga terpaksa petani di Poktan Tirtasari 2 melakukan pompanisasi berbayar untuk mengairi sawah puluhan hektar jelang pengolahan.
Anehnya, golongan air 3 di sekitaran Dusun Jarong Desa Kiara, perbatasan kecamatan, justru sudah terairi. “Saya balik bingung dengan pengairan sawah tersebut. Sebab bagaimana mengaturnya airnya, kita kebingungan pake pompa air, sementara di daerah lain airnya masuk, ” katanya.
Baca Juga:Ditolak PKL, Pembangunan Trotoar Gagal DilaksanakanWarga Gotong Royong Bersihkan Saluran Air
Oleh sebab itu, lanjutnya, pihaknya terpaksa memanfaatkan pompa air untuk mengairi sawah, karena musim tanam sudah masuk. “Kami terpaksa menggunakan pompa air untuk mengairi sawah,” katanya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Kecamatan Lemahabang, Suhada mengatakan, sejauh ini sawah yang sudah pengolahan yaitu Desa Karangtanjung, Kedawung, Lemahabang, Karyamukti, Pulojaya dan Pulokalapa. Sementara yang sudah tanam, ada di Desa Ciwaringin, Waringinkarya, Pasirtanjung dan Karangtanjung.
Terkait sebagian lahan masih kering, pihaknya membenarkannya, seperti pekan lalu juga melanda Desa Ciwaringin. Tapi, info terakhir dari Ciwaringin hari Sabtu kemarin, air sudah tercukupi kembali. Pihaknya dari penyuluh dan UPTD Pengelolaan Pertanian Lemahabang, terus memantau kondisi air di irigasi supaya air tersedia untuk pengolaahan tanah, karena kondisi air di pintu air peundeuy, kapasitas airnya menyusut. “Kita terus pantau, karena kondisi air memang kapasitasnya mulai menyusut,” pungkasnya. (use/ded)