Prioritaskan Irigasi Pertanian
SUKASARI-Bupati Subang H. Ruhimat meninaju lokasi normalisasi Saluran Pembuangan Batangleutik atau Kali Tegaltike di Desa Batangsari, kemarin (18/6).
H. Ruhimat meninjau Kecamatan Sukasari dalam rangka kunjungan kerja, serta melihat beberapa titik lokasi bersama rombongan pejabat Pemkab Subang diantaranya Asda I, Kepala Dispemdes, Kepala Bapenda, Kepala Dishub, Kabag Pemerintahan serta pejabat lainnya.
Kepada Pasundan Ekspres, Bupati Subang H. Ruhimat menyampaikan, peninjauan lokasi normalisasi dilakukan secara langsung untuk memastikan kegiatan normalisasi berjalan dengan lancar. Sebab kata Ruhimat, normalisasi di saluran pembuangan ini merupakan hasil dari negosiasinya bersama dengan BBWS.
Baca Juga:Terima Dana Desa Harus Pasang PlangARD: Pilih Direktur yang Kompeten
“Meskipun saya masih baru ya, tapi saya tidak ingin melihat masyarakat sini kebanjiran, lalu ada pejabat datang kesini bawa mie bawa sembako, Tidaklah, tidak ingin seperti itu saya,” ucap Bupati Subang saat diwawancarai.
Normalisasi juga dilakukan mengingat sedimentasi dan penyempitan saluran sudah semakin terlihat. Apalagi, saat ini di wilayah Pantura lahan pertanian akan kembali “turun nyawah”.
“Masalah kekeringan juga sering jadi keluhan petani, jadi betapa pentingnya lokasi pengairan bagi para petani,” jelas Ruhimat.
Sementara itu, Camat Sukasari Heri Hermansyah menuturkan, rasa terimakasihnya atas kunjungan Bupati Subang sehingga bisa bertemu dan bersilaturahmi bersama aparatur desa, kecamatan serta warga masyarakat Sukasari.
“Saya sampai terimakasih, beberapa waktu lalu saya sempat sampaikan kapan datang ke Sukasari. Tapi Alhamdulillah hari ini datang tapi sebelumnya Beko juga yang diharapkan masyarakat telah datang lebih dulu, terimakasih pak Bupati,” ucap Heri.
Sementara itu Ketua BPD Desa Batangsari Tarsan menuturkan, normalisasi Saluran Pembuangan Batangleutik dilakukan sepanjang 2 KM dari mulai pintu air. Normalisasi dilakukan mengingat sedimentasi dan penyempitan saluran menjadi penghambat air.
“Ini sedimentasinya diangkat, dan saluranya dibersihkan. Panjangnya sekitar 2 KM yang di normalisasi,” ucap Tarsan. (ygi/dan)