KARAWANG – DPRD Kabupaten Karawang menilai Dinas PUPR tidak serius dalam mengurus masalah Pendestrian yang memakai anggaran hingga Rp15 Miliar. Hal itu terlihat dari kerusakan Pendestrian yang terkesan dibiarkan.
Anggota Komisi III, DPRD Karawang, Nyi Sekar Arum mengatakan, pihaknya melihat langsung bagian dari Pendestrian yang rusak dan terkesan dibiarkan. Hal itu dinilainya tidak sesuai dengan pernyataan PUPR sebelumnya yang mengaku melakukan pemantauan 24 jam.
“Sebelumnya ketika kami tanya, PUPR bilang itu dipantau 24 jam, pemborongnya juga dekat, masa ada kerusakan seperti itu tidak tahu. Saya aja yang hanya lewat langsung lihat ada kerusakan,” ujar politisi PDI Perjuangan tersebut, Rabu (19/6).
Baca Juga:Disdik Diminta Buat Serat Edaran Tentang Penyertaan Ijazah DTASeempat Mengalami Obesitas Ekstrem, Bobot Arya Kini 85 Kilogram
Menurutnya, jika tidak ada pembiaran terhadap proyek Pendestrian yang menghabiskan anggaran Rp15 Miliar tersebut, harusnya ada sikap responsif dari PUPR ketika mengetahui adanya kerusakan. “Lah, ini sudah ditegur dari dulu masih saja kayak gini, kerusakan terkesan dibiarkan,” katanya.
Nyi Sekar Arum percaya, jika memang ada keseriusan dari PUPR dalam pengerjaan proyek Pendestrian dan perawatannya, tidak akan muncul kerusakan-kerusakan, apalagi dalam waktu dekat. Mengingat salah satu Mega proyek di Karawang masih belum genap satu tahun.
“Kalau saya bandingkan dengan di Kota Malang, Pendestrian yang hanya memakai anggaran Rp1,5 Miliar dari dana CSR, hasilnya justru sangat memuaskan. Nah ini (Pendestrian Karawang) yang memakan anggaran hanya hingga 10 kali lipatnya justru malah mengecewakan,” pungkasnya. (use/ded)