SUBANG-Ponpes At-Tawadzun mulai menerima santri baru tahun ajaran 2019/2020. Ponpes yang sudah berdiri sejak 17 tahun lalu, memiliki lulusan yang berkualitas serta bekerjasama dengan universitas di luar negeri.
Ketua Panitia Penerimaan santri baru Pondok pesantren At-Tawadzun Ahmad Nazar mengatakan, Pondok pesantren At- Tawadzun Kalijati saat ini sedang membuka penerimaan santri baru dengan jumlah kuota 450 an santri.
Pendaftarpun berdatangan dari berbagai daerah, dan peminatnya banyak, namun kuotanya terbatas.”Animo masyarakat cukup tinggi, tapi kuota terbatas hanya menampung 450 orang santri,” ujarnya.
Baca Juga:Rukmana: Pilih Jurusan Sesuai Kemampuan AnakDukung Pendidikan, Taekwang Serahkan Beasiswa
Nazar menjelaskan, para calon santri yang sudah mendaftarkan diri masih di dominasi dari Kabupaten Subang. Namun banyak juga dari luar Kabupaten Subang.
Nazar menyampaikan, keunggulan Ponpes At-Tawadzun menerapkan pendidikan Ponpes modern, memggunakan bahasa Arab dan juga bahasa Inggris. Juga mengajarkan metoda Pondok pesantren salafiyah dengan menggunakan kitab kuning. Dengan sistem pendidikan nasional seperti MTs yang menginduk ke Kemenag dan SMA menginduk ke Kemendikbud.
“Model pendidikan yang diprogramkan di Ponpes At- Tawadzun sangat unggul. Sehingga diminati oleh calon santri dan orang tuanya. Total santri saat ini 750 orang,” tuturnya.
Soal biaya kata Nazar, masih cukup terjangkau. Dengan fasilitas sarana dan prasarana, tempat mondok dan makan untuk santri.
“Biaya sangat terjangkau, sudah inklud untuk biaya mondok, sarana belajar dan makan,” katanya.
Selanjutnya Nazar menepis adanya pandangan masyarakat, dimana lulusan pondok pesantren, tidak bisa melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Justru kata dia, pihaknya telah bekerjasama dengan universitas di luar negeri, seperti di Yaman dan Mesir juga dalam negeri. Sehingga bagi yang ingin kuliah ada jalurnya.
“Iya kita kerjasama, yang mau kuliah tinggal pilih saja, kita arahkan,” katanya.
Lebih lanjut Nazar menyampaikan, bahwa pendidikan formal di Ponpes At-Tawadzun sudah diakui dan terakreditasi. Dengan tenaga pendidik yang kompeten dan berkualitas lulusan S2 dan S3.
Baca Juga:Habiskan Anggaran Rp 15 Miliar, DPRD Minta PUPR Serius Benahi PendestrianDisdik Diminta Buat Serat Edaran Tentang Penyertaan Ijazah DTA
“Metoda pendidikan yang modern, berdaya saing ditambah tenaga pengajar yang profesional,” imbuhnya.
Sementara itu salah satu calon santri Risna (14) mengatakan, dirinya sangat senang didaftarkan orang tuanya ke Pondok pesantren At- Tawadzun. Karena Ponpes tersebut sangat berkualitas dan nyaman untuk para santri. “Sangat nyaman dan juga memang berkualitas,” tukasnya.(ygo/dan)