PURWAKARTA-Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Ir H Agus R Suherlan MM menyebutkan, potensi lahan untuk pengembangan jagung di Kabupaten Purwakarta cukup besar. Selain di lahan masyarakat, sambungnya, para petani juga memungkinkan untuk bekerjasama dengan pihak Perhutani atau memanfaatkan lahan perkebunan yang kebetulan di Purwakarta tersedia dengan luasan yang memadai.
Hal tersebut disampaikan Agus saat menghadiri gerakan panen jagung seluas 100 hektare pada lokasi lahan PTPN VIII Kebun Cikumpay, Afdeling Gunung Andaga, Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Rabu (19/6).
Di sisi lain, kata Agus, komoditas jagung termasuk komoditas pangan strategis selain padi dan kedelai. Pada skala nasional, kata dia, jagung merupakan komoditas ekspor, sedangkan untuk Jawa Barat, produksinya masih diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan lokal.
“Di Kabupaten Purwakarta sendiri, realisasi penanaman jagung periode Oktober 2018 sampai dengan Maret 2019 seluas 1.058 hektare. Sementara periode April – Mei 2019 seluas 50 hektare, sehingga total luas tertanam 1.108 hektare,” ujarnya kepada koran ini saat ditemui di lokasi.
Dijelaskannya, dari hasil ubinan yang dilakukan pada panen akhir, diketahui produktivitasnya 10,55 ton per hektare tongkol kering. “Hasil tersebut relatif baik walau pun masih memungkinkan diupayakan adanya peningkatan hasil yang maksimal sesuai dengan potensi varietas jagung Bisi,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan demo pemanfaatan alat mesin pemipil jagung atau corn seler yang merupakan bantuan untuk petani setempat.(add/vry)