CIMAHI-Di era industri 4.0, informasi bisa diperoleh tanpa batas. Namun, adanya kebebasan informasi disalahgunakan sejumlah pihak untuk memecah belah persatuan bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikan Dirjen Pothan Kementrian Pertahanan (Kemhan), Bondan Tiara Sofyan ketika mengisi orasi ilmiah di kampus Unjani Kota Cimahi, Kamis (20/6). “Saya ingatkan adanya proxy war, kalau Menteri Pertahanan itu bilang perang mindset. Karena sekarang kita berada di era industri 4.0, itu kan era informasi tanpa batas, bersilewaran di mana saja di dunia maya,” kata Bondan.
Dia menyatakan, semua warga negara harus bisa membedakan dan tetap waspada terhadap kebebasan informasi ini. Di sela-sela orasi ilmiah, Bondan juga sempat menyampaikan pesan kepada sejumlah mahasiswa yang hadir, bahwa bela negara bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari oleh setiap warga negara dari berbagai latar belakang profesi.
Baca Juga:“GEMASTING” Program Pencegahan Stunting IPB di BogorMau Nyambut Sawah, Petani Datangi Pegadaian
“Tadi saya mencoba elaborasi, bela negara apa sih, bela negara bukan hanya dilakukan TNI dengan mengangkat senjata, tapi kita semuanya bisa bela negara. Caranya apa, melakukan yang terbaik, dalam posisi, dalam profesi masing-masing yang menentukan kita cinta sama bangsa ini,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, terang dia, TNI merupakan alat terdepan untuk menjaga pertahanan negara, dan terkait pertahanan, tentara harus bersama-sama rakyat. Untuk itu, lanjut Bondan, bagaimana rakyat bisa mendampingi TNI untuk mempertahankan negara maka perlu bela negara.
“Dari sananya kita bhineka kan, agamanya macam-macam, suku bangsanya macam-macam, belum lagi kita pulau-pulau, bukan satu daratan. Jarang ketemu sama orang Kalimantan misalnya. Sehingga tadi saya coba ingatkan itu, kebhinekaan itu kekayaan buat kita, tetapi ada ancaman, ancamannya kita bisa dipecah-belah,” ungkapnya.
Bondan menekankan, kalangan mahasiswa yang kebanyakan lahir setelah era reformasi agar mengetahui awal mula berdirinya bangsa Indonesia serta mengetahui filosofi dalam Pancasila.
“Mereka kan jauh dari jejak kemerdekaan, sehingga harus diingatkan dulu bagaimana sejarah terjadinya bangsa ini, karena kesepakatan antar bangsa, perekatnya Pancasila. Jadi Pancasila itu enggak boleh dilupakan, itu yang saya titip betul dan itu diwujudkan dalam bela negara,” jelasnya. (eko/sep)