CIASEM-Petani di wilayah Kecamatan Ciasem mulai melakukan tanam padi. Meski begitu tanam padi di Kecamatan Ciasem baru mencapai 20% atau sekitar 1800 hektare dari total 6527 hektare.
PPL BPP Ciasem Leni Marliani SP menuturkan, musim tanam kemarau di tahun 2019 ini alami kendala menurunnya debit air pada saluran irigasi pertanian. Hal itu yang menghambat sekaligus menjadi kendala bagi petani di Ciasem untuk kembali tanam padi.
“Debitnya kecil, agak menurun dan memang susah air,” ucap Leni kemarin (21/6).
Baca Juga:Sambut HUT Bhayangkara Polsek Pamanukan Gelar Bakti SosialBayar Pajak Lebih Dekat dan Mudah melalui Smsat Keliling
Ia menyebut, saat ini sebesaran lahan pertanian yang sudah melakukan tanam diantaranya di Desa Sukamandijaya, Ciasem Bau, Ciasem Tengah, serta Ciasem Girang.
“Kalau Sukamandijaya tertolong karena memang dekat dengan sumber air, tapi ke Ciasem tengah Saluran Sukender pun sudah mulai sulit air,” ucap Leni.
Untuk itu pihak BPP terus berkomunikasi dengan Seksi Pengairan setempat. Menurut Leni, dari informasi yang didapat, pengairan akan segera membuat jadwal giliran air.
“Sudah komunikasi dengan pengairan, nanti akan dibuatkan jadwal giliran,” jelas Leni.
Sementara itu untuk desa-desa lain seperti Desa Dukuh, Jatibaru, Pinangsari juga sedang bersiap untuk memulai tanam. Namun desa-desa tersebut masih menunggu giliran air yang mengairi area sawah, yang cukup sulit di musim kemarau ini.
“Kalau untuk Ciasem Hilir karena memang biasanya paling terakhir ini agak sulit juga, apalagi saluran irigasinya beda,” ujarnya.(ygi/dan)