Bahkan, pada festival kopi internasional tersebut diikuti sebanyak 36 negara. Sejumlah perwakilan dari berbagai negara menyuguhkan kopi unggulan asal negara mereka. Tidak ada kompetisi dalam kegiatan tersebut, tetapi kopi jenis arabika asal KBB cukup mendapatkan perhatian dari sejumlah negara.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Destinasi Parwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, David Oot mengapresiasi para petani yang mengembangkan kopi, sehingga bisa menembus ekspor ke berbagai negara.
Pihaknya mengaku akan mengembangkan kawasan kopi menjadi destinasi wisata baru. “Ada beberapa kopi unggulan di KBB, di antaranya kopi Bursel (Burangrang Selatan) dan Kopi Tangkubanparahu yang memiliki daya tarik wisata. Sebab, areal perkebunan kopi menyatu dengan wisata alam,” pungkasnya. (sep)