PURWAKARTA-Rd Denisa Siti Nurhasanah (14), siswi Kelas VIII SMP Negeri 1 Purwakarta (Spensa) berhasil mewakili Jawa Barat di Tingkat Nasional pada ajang Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ditemui di Sanggar Sastra Purwakarta, Jl. Purnawarman Barat, Kelurahan Sindangkasih, Purwakarta, Denisa saat itu didampingi pelatihnya Seli Desmiarti yang juga pemilik sanggar tersebut.
Putri pasangan Ida Rufaida dan Rd Mochammad Taqdis Anugraha ini menjelaskan proses saat dirinya mengikuti FLS 2019, hingga akhirnya karyanya dinyatakan menang dan berhak mewakili Jawa Barat di tingkat nasional.
“Alhamdulillah, ini berkat dukungan kawan-kawan di Sanggar Sastra Spensa, pelatih, hingga guru dan pihak sekolah,” kata bungsu dari empat bersaudara ini kepada Pasundan Ekspres, Jumat (21/6).
Denisa yang lahir di Purwakarta pada 2 November 2004 ini menyebutkan, FLS 2019 ini langsung digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. “Mendaftarnya secara daring dan semua siswa SMP di seluruh Indonesia berkesempatan mengikutinya,” katanya.
Baca Juga:Jimmy Dukung Bongkar Mafia Jual-Beli SuaraBrasil vs Peru, Pantang Anggap Enteng
Dijelaskannya, saat mendaftar dirinya dibantu guru dan pelatih. “Ada lima mata lomba yabg digelar, kelimanya adalah cipta cerpen, kreativitas berbahasa Inggris, cipta puisi, esai, dan pantun. Denisa ikut lomba cipta puisi,” ujarnya.
Denisa yang mengaku memiliki hobi membaca dan menulis puisi ini pun mengirimkan empat puisi hasil ciptaannya. Di mana tema puisinya sudah ditentukan oleh pihak penyelenggara.
“Ada empat puisi yang Denisa kirim, keempatnya adalah Nusantara, Kaleidoskop +62, Kidung Rohingya, dan Napas Leluhur. Dari keempat puisi tersebut yang dipilih panitia adalah Nusantara,” kata Denisa yang juga aktif sebagai Bendahara Pramuka Spensa dan Koordinator Sekbid 1-4 OSIS Spensa ini.
Dirinya mengakui, jika proses membuat puisi membutuhkan usaha lebih, mengingat temanya sudah ditentukan. “Berbeda kalau kita yang menentukan tema, lebih bebas. Tapi Alhamdulillah, berkat bimbingan pelatih dan guru keempat puisi itu akhirnya bisa tercipta,” ujarnya.
Puisi Nusantara sendiri terdiri dari sembilan bait. Sesuai judulnya, Nusantara menggambarkan keragaman. Dan yang istimewa, puisi ini menggunakan beberapa bahasa daerah yang terdengar unik dan indah saat puisi tersebut dibacakan.