PURWAKARTA-Spektakuler, kata tersebut pas ditujukan kepada sajian istimewa Panggung Santri Al-Muhajirin yang digelar dalam rangka khutbatul ikhtitam atau pelepasan siswa kelas 6 Sekolah Menengah Islam (SMI) Al-Muhajirin (setara kelas 12 SMA), Jumat (21/6) malam.
Betapa tidak, kegiatan yang digelar di Al-Muhajirin Kampus Pusat, Jalan Veteran, Ciseureuh, Purwakarta ini, menghadirkan panggung raksasa yang didesain sedemikian rupa sehingga tampak megah dan mewah. Belum lagi tata pencahayaan serta efek asap yang dikelola dengan apik.
Hal ini didukung pula efek suara yang mumpuni, sehingga otomatis setiap penampilan siswa di atas panggung tersebut sukses mendulang decak kagum seluruh penonton, tak terkecuali Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin DR KH Abun Bunyamin MA yang malam tersebut menyempatkan hadir.
Baca Juga:Muay Thai Jabar Bertekad Pertahankan KejayaanSD Panatagama Islamic School Gelar Haflah Akhirussanah
“Kita diajarkan untuk bersyukur kepada Allah SWT, seperti nasihat Lukman kepada anaknya. Jika kita bersyukur maka bertambahlah nikmat kita, namun apabila kufur maka siksa Allah amat pedih,” kata KH Abun dalam sambutannya.
Di samping itu, sambungnya, sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri, melainkan harus berkolaborasi. Karena pada dasarnya, manusia diciptakan sebagai makhluk yang lemah sehingga saling mengisi dan melengkapi.
“Ada pun tampilan malam ini adalah sebagai bentuk syukur dan merupakan hasil kolaborasi. Ingat pula, seni adalah miniatur kehidupan. Kita tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam seni bila tak ada kolaborasi,” ujarnya.
Senada, Kepala SMI dan Pengasuh Asrama Putra KH Rd Marpu Muhidin Ilyas MA menyampaikan apresiasinya kepada para siswa yang sukses mempersembahkan Panggung Santri Al-Muhajirin, bahkan jauh melebihi ekspektasi.
“Ini saya katakan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Artinya, tahun depan harus lebih baik lagi. Dan itulah cara berpikir dinamis. “Persembahan malam ini menjadi kebanggaan termasuk bagi para alumni dan pemicu bagi angkatan selanjutnya untuk dapat menampilkan yang lebih baik lagi,” kata Marpu.
Lebih lanjut Marpu menyebutkan, terselenggaranya Panggung Santri Al-Muhajirin berkat kerjasama tim. “Kemegahan ini sifatnya fisik, ada kemegahan lain yang lebih mewah yakni kemegahan ilmiah, berupa karya-karya santri Al-Muhajirin yang dirangkum melalui tiga buah buku. Ketiganya adalah Anak Muda dan Politik, Yang Kita Bicarakan Ketika Kita Bicara Islam, dan Era Teknologi: Tantangan Umat Islam Kiwari,” ujarnya.