Jadi, kata Bagir, mana saja yang dianggap baik sesuai dengan visi misi maka akan diadopsi. “Sehingga akan terlalu banyak yang mejadi unggulan. Namun tetap berorientasi pada kreativitas, inovasi, karakter atau akhlak mulia, spritualitas, dan amal saleh yaitu kontribusi sebanyak mungkin bagi kemanusiaan,” ujarnya.
SMA Lazuardi, sambungnya, menerima semua kalangan untuk dapat bersekolah. “Kita tidak memilih-milih anak. Logikanya, anak yang punya problem harusnya bersekolah di sekolah yang bagus, kalau anak yang sudah pintar di mana pun sekolah akan tetap puntar,” katanya.
Dijelaskannya, SMA Lazuardi menerapkan paradigma multiple intelligence. “Semua anak sama saja memiliki prestasi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Anak ini berprestasi di bidang matematika sama saja dengan anak yang berprestasi di bidang olahraga. Kami memberikan penghargaan yang sama,” ujarnya.
Yang tak kalah istimewa, SMA Lazuardi juga menerapkan sekolah inklusif. “Kami memberikan kesempatan yang sama kepada anak yang berkebutuhan khusus. Dan mereka bisa mencetak prestasi yang sama dengan anak lainnya,” kata dia.
Lebih lanjut dirinya menyebutkan, membuat sekolah seperti ini tidak mudah dan memiliki tantangan tersendiri. “Kami harus training gurunya yang sudah terbiasa dengan cara-cara lama. Kami juga harus dapat meyakinkan orangtua yang ingin anaknya berprestasi secara akademik, kita yakinkan prestasi itu dari berbagai bidang. Termasuk meyakinkan pemerintah akan konsep pendidikan yang kami gunakan,” ucapnya.
Baca Juga:Pembangunan Jalupang, Jalur Tenjo Laut-Gambar Sari paling Irit150 Santri Ikut Imtihan , Yayasan Al Fitri dan Pemdes Cijantung
Launching SMA Islam Lazuardi Ideal GCS ini ditandai dengan penarikan tirai oleh Habib Hasan Syu’aib yang disaksikan Tokoh Budayawan Purwakarta H Dedi Mulyadi SH, Ketua PCNU Kabupaten Purwakarta Bahir Mukhlis, dan Direktur SMA Lazuardi Habib Salim Muhsin.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta H Purwanto M.Pd, Kepala SMA Lazuardi GCS Purwakarta Maran Sutarya M.Pd, Kepala Bidang Kepemudaan Disporaparbud Ahmad Arif Immamulhaq, dan Ketua Bawaslu Purwakarta Ujang Abidin M.Ud. (opl/add)