Oleh: Fanny Nur Octaviani
Mahasiswa FTIP UNPAD
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki perairan laut yang luas. Hal tersebut ditandai dengan potensi sumber daya perikanan yang tinggi sehingga berbagai jenis ikan dapat ditemui di wilayah perairan Indonesia. Dengan adanya berbagai jenis ikan tersebut, sebagian besar banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena mudah didapat dan harga terjangkau. Jenis ikan yang dikembangkan di Indonesia ini meliputi perikanan air tawar, air laut dan air payau. Ikan pari termasuk jenis ikan yang ditemukan di perairan laut Indonesia dan memiliki jumlah yang cukup banyak.
Seperti yang kita ketahui, ikan memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu terdapat kandungan lain seperti lemak, mineral, dan air. Karena ikan berasal dari perairan, kandungan air pada ikan pun cukup tinggi mencapai 56 – 80%. Dilihat dari kandungan air yang tinggi maka ikan cenderung rentan sebagai pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Seperti halnya ikan pari mudah mengalami kebusukan. Untuk mencegah terjadinya pembusukan pada ikan, maka solusi yang dilakukan yaitu perlu adanya proses pengawetan pada ikan pari.
Pengawetan ini merupakan metode yang tepat untuk digunakan dalam mencegah pembusukan dan dapat meningkatkan umur simpan. Salah satu bentuk pengawetan ikan adalah dengan cara pengasapan. Pengasapan ikan diolah dengan cara mengombinasikan antara pemanasan dan penambahan senyawa kimia alami yang berasal dari asap. Senyawa ini akan menghasilkan ikan berwarna coklat keemasan dan aroma serta rasa yang khas. Bagi Anda yang sudah pernah mencoba ikan asap pasti tahu sensasi dari aroma dan rasanya yang khas.
Baca Juga:Menhub Dorong Pengurusan Surat Kapal, Media Edukasi Bagi NelayanBupati Dukung Pelabuhan Patimban, Genjot Infrastruktur
Sebagian besar produsen ikan asap memilih cara pengasapan tradisional dengan pengasapan panas yaitu ikan yang diasapi diletakkan cukup dekat dengan sumber asap dan dilakukan dalam waktu yang singkat serta menggunakan suhu kurang lebih mencapai 70 – 100ºC. Mekanisme proses pengasapannnya yaitu pembakaran yang dilakukan biasanya menggunakan tempurung kelapa atau bonggol jagung yang akan membentuk senyawa asap dalam bentuk uap serta panas. Senyawa asap dalam bentuk uap ini menempel pada ikan dan larut dalam lapisan air yang ada di permukaan tubuh ikan.