Setelah pertemuan tersebut, lanjut Kusnaya, AM dan beberapa Ketua PPK terus menerus menghubunginya menanyakan tindak lanjut jual beli suara seperti dibeberkan pada pertemuan sebelumnya. “Mereka meminta dana sekira Rp 1 miliar lebih agar saya mendapatkan 50 ribu suara. Tapi saya tidak mau, hingga akhirnya turun menjadi Rp 600 juta,” kata Kusnaya.
Dijelaskan, uang senilai Rp 600 juta tersebut dia kirim dalam beberapa tahap. “Bukti transfer tercatat dan tersimpan rapih” katanya.
Namun, lanjut dia, setelah Pemilu berlangsung, AM datang kepadanya sambil menangis dan bersedia mengembalikan uang kepadanya. “Padahal saya belum tahu hasil perolehan suara seperti apa,” katanya.(use/vry)