SUBANG-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang H Hidayat mengatakan, saat ini Subang belum dinyatakan kritis kekeringan. Hanya saja terjadi kekurangan air bersih di sejumlah tempat.
“Kekurangan air bersih memang dirasakan. Jadi air sumur yang tidak mengalir di beberapa tempat. Tapi itu sifatnya lokalisasi belum menyeluruh dan luas,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Dia mengatakan, dengan kondisi kemarau saat ini pihaknya terus melakukan pemantaun secara intens. BPBD Subang juga aktif melakukan koordinasi untuk melakukan penanganan darurat.
Baca Juga:BLK Salurkan Tenaga Kerja, Bangun MoU Dengan Perusahaan8.000 Rumah Tangga Miskin Dapat Bantuan Ayam Ras
“Untuk mensuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat kami kerjasama dengan PDAM,” ujarnya.
BPBD Subang juga berencana melakukan kerjasama dengan perusahaan sekitar lingkungan masyarakat yang terkena dampak kekeringan.
“Teknisnya apakah PDAM membuat pelanggan baru yang pelanggan di lingkungan industri perusahaan itu dibantu melalui CSR perusahaan tersebut. Tentu kami harus lihat regulasi yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu, kata Hidayat, mengenai pengairan untuk wilayah pertanian juga sudah dilakukan persiapan di musim kemarau agar aktivitas pertanian tetap berjalan. Pihaknya mengaku sudah koordinasi dengan Perum Jasa Tirta, dinas pertanian dan ketahanan pangan.
“Kami akan mengkaji berapa besar kemampuan air Tarum Timur untuk memberikan suplai air ke lahan pertanian dan berapa kebutuhan air untuk pertanian. Sehingga nanti musim tanam akan regulasi lebih jauh, jangan sampai gagal tanam,” jelasnya.(ysp/dan)