SUBANG Pasca keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi soal sengketa hasil Pilpres, sejumlah elemen masyarakat di ajak masyarakat untuk bersatu dan menyudahi segala macam perbedaan soal Pilpres.
Tokoh Pemuda Pamanukan Asep Maulana menuturkan, perjalanan Pilpres Tahun 2019 ini terbilang banyak lika-liku dari awal hingga pasca Putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Sebaga anak bangsa, Asep berharap hasil dari putusan MK yang final dan mengikat bisa diterima oleh semua kalangan.
“Ketua MK sudah bilang putusan MK pasti tidak akan memuaskan semua pihak tapi kita harus berpikir juga, persatuan dan kesatuan bangsa itu lebih utama dibanding semua golongan,” ata Asep Maulana yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Pamanukan
Baca Juga:Dana Desa Cair Pemdes Gempol Membangun InfrastrukturProgram Pekan Panutan Pajak, Tingkatkat PAD Dari Pajak Kendaraan Bermotor
Asep juga berharap, energy masyarakat kedepan untuk disalurkan pada hal-hal yang positif yang berkaitan dengan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Ia tidak ingin, energy yang terus dihabiskan pada hak-hal yang bersifat provokatif yang menimbulkan perpecahan.
“ayo kita kembali bersama-sama menyatukan kembali kebersamaan kita. Karena sudah waktunya, saat sudah ada putusan final. Kita harus mengawalnya dengan pembangunan yang lebih merata dan menyehaterakan masyarakat, itu yang harus kita kawal kedepannya,” ungkap Asep.
Sementara itu, Ketua Umum PC GP Ansor Kabupaten Subang Asep Alamsyah HD SE mengajak masyarakat di Subang khususnya untuk kembali membangun negeri dan menyudahai beragam perbedaan pilihan politik. Asep menyebut, Putusan MK telah memberikan kepastian secara hukum mengenai pemimpin Indonesia 5 tahun kedepan.
“Mari kita bersama-sama kembali lagi pada sila ke-3, Persatuan Indonesia. Mari kita bermasyarakat lagi dan bersama-sama membangun negeri dari daerah kita masing-masing,” ucap Asep.
Asep juga mengajak masyarakat untuk menghormati hasil putusan MK. Meskipun kata Asep, putusan tersebut tidak dapat memuaskan semua pihak. Hanya saja menurut Asep, menyambut masa depan Indonesia menjadi lebih penting daripada terus meributkan perbedaan pilihan politik.
“Intinya kita sama-sama untuk menahan diri dari provokasi dan kembali ke kehidupan semula. Berbaur dengan masyarakat dan kembali melanjutkan aktivitas yang bertujuan membangun negeri kita,” ucapnya. (ygi/dan)