SUBANG-Musim kemarau harga cabe dan kentang melonjak, hal tersebut karena terjadi kelangkaan produksi, karena musim kemarau, yang melanda di sejumlah daerah. Sejumlah pedagang nasi memilih menggunakan lada bubuk untuk masakannya.
Pedagang Sayuran di Pujasera Nani Wijaya mengatakan, harga sayuran sudah tiga hari ini mengalami kenaikan. Dikarenakan adanya musim kering yang terjadi. Yang berimbas kepada harga-harga sayuran yang ada saat ini. ” Kata pemasok dikarenakan musim kering sehingga kualitas menjadi buruk, namun sampai saat ini sayuran masih ada,” ujarnya
Dijelaskan Nani, harga yang ada saat ini melonjak drastis saat ini seperti cabe merah keriting yang memang normalnya hanya Rp 35 ribu perkilo untuk saat ini tembus menjadi Rp 50 ribu perkilonya. Hal tersebut dikarenakan memang kualitasnya menjadi jelek ” Ya tembus Rp 50 ribu yang awalnya Rp 35 ribu/kg,” tuturnya.
Baca Juga:Marbot Masjid Ingin Perhatian PemkabDekopinda Akan Gelar Pameran Produk Unggulan
Pedagang lainya Cica Marica mengatakan, harga sayuran yang saat ini menjadikan keluhan juga ada di kentang dikarenakan harga kentang juga ikut naik untuk saat ini, yang biasanya harganya hanya Rp 8000/kg kini menjadi Rp 14 ribu/kgnya ” Kentang juga naik nya luar biasa mahal, dan ini menjadi keluhan pembeli,” katanya.
Kepala DKUPP Subang Rahmat Faturahman mengatakan, musim kemarau seperti ini memang berdampak signifikan terhadap adanya penjualan seperti cabe dan juga kentang. Dikarenakan komoditi sayuran rentan dengan pasokan air.”Ya wajar saja mengalami kenaikan di musim kering seperti ini,” ucapnya.
Pedagang Warung Tegal (Warteg ) depan PTPN Juminten mengatakan, dengan adanya cabe dan kentang yang mahal tersebut, dirinya menyiasatinya dengan menaikan harga-harga masakannya dan juga dirinya mengggunakan lada agar masakannya menjadi pedas.” Ya mau gimana lagi harga jadi naik,” tuturnya. (ygo/dan)