LEMBANG-Setelah hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Jabar 2019 diumumkan Sabtu (29/6), semua calon siswa diwajibkan mendaftar ulang. Jika tidak, calon siswa dianggap gugur atau mengundurkan diri.
Seperti diketahui, pengumuman PPDB telah dilaksanakan serentak pada Sabtu pukul 13.00 WIB. Pengumuman bisa dilihat melalui website resmi PPDB 2019 atau dengan mendatangi sekolah untuk menerima surat keputusan dari kepala sekolah masing-masing.
Namun, sejumlah orang tua siswa merasa kesulitan saat mengakses website resmi PPDB. Salah satu orangtua murid, Ahmad (43) terpaksa harus mendatangi langsung sekolah untuk melihat daftar nama calon siswa yang lolos di SMAN 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat. “Saya sudah coba online di rumah tapi susah masuknya. Akhirnya coba ke sekolah untuk melihat nama anak saya di papan pengumuman, ternyata anak saya diterima,” kata Ahmad
Baca Juga:BPKD Genjot PAD dari 10 Destinasi Wisata BaruLindungi Aset, PTPN VIII Tawarkan Kerjasama Masyarakat
Kendala sulitnya mengakses website resmi PPDB juga diakui panitia SMAN 1 Lembang. Pihak sekolah memperkirakan, kendala ini juga terjadi di sekolah lainnya. “Sebetulnya bukan di kita saja, tetapi mungkin di semua sekolah. Tapi kita sudah antisipasi dengan menyediakan papan pengumuman yang disebar di empat titik di sekitar sekolah, dengan begitu alhamdulilah pengumuman PPDB di sini bisa berjalan lancar,” kata Ketua PPDB SMAN 1 Lembang, Minggu (30/6).
Pihaknya mengharapkan semua calon siswa maupun orangtua bisa menerima keputusan, khususnya kepada calon siswa yang tidak diterima. Karena pada dasarnya, sistem zonasi merupakan salah satu upaya pemerataan pendidikan, sehingga tidak ada lagi sebutan sekolah favorit. “Memang ada orangtua atau calon siswa yang terjebak, salah memilih. Merasa nem-nya kurang, padahal rumahnya dekat, malah memilih kombinasi. Kalau rumahnya dekat sekolah, harusnya pilih zonasi murni,” ujarnya.
SMAN 1 Lembang merupakan salah satu sekolah favorit di Bandung Barat, hingga hari terakhir pendaftaran, ada 643 calon siswa yang mendaftar. Tidak hanya dari wilayah Lembang saja, calon siswa bahkan datang dari wilayah Subang dan perbatasan Kota Bandung.
Otang mengatakan, para calon siswa yang mendaftar di hari pertama jumlahnya sangat membeludak, pihak sekolah sampai mengeluarkan nomor antrean sebanyak 500 nomor. Tetapi, di hari-hari berikutnya jumlah pendaftarnya menurun. “Calon siswa yang mendaftar melalui jalur zonasi murni itu sekitar 400 orang sedangkan yang diterima kuotanya hanya 210 orang. Tapi karena ada kuota jalur lain yang tak terpenuhi, sehingga ada kekosongan calon pendaftar,” terangnya. (eko/sep)