Tidak Ada Biaya, Orang Tua Pasrah
KARAWANG-Bocah 7 Tahun yang bernama Satya Putra, asal Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon memiliki berat badan tidak seperti anak lainnya. Pasalnya, anak sekolah dasar itu memiliki bobot 97 kilogram.
Putra dari pasangan Sarli (48) dan Komariah (40) itu, memiliki pola makan yang tidak wajar. Dalam satu hari, Satya bisa sampai lima kali makan. Bahkan, ia kerap kali menangis minta makan camilan favoritnya, yaitu mie instan.
“Perubahan pola makannya di mulai setelah Satya di khitan,” ujar ibu Satya, Komariah, Senin (1/6).
Baca Juga:HUT Bhayangkara, Polsek Klari Santuni Anak YatimKejaksaan Diminta Buktikan Dugaan Korupsi Disdikpora
Komariah menceritakan, Satya lahir dengan berat badan normal. Namun, setelah di khitan pada usia 4 tahun, pertumbuhan berat badannya sangat tidak normal. Berat badan Satya yang semula 20 kilogram. Dalam kurun waktu 3 tahun bertambah menjadi 97 kilogram.
“Waktu lahir mah normal sekitar 5 kilogram. Dalam tiga tahun terakhir beratnya bertambah, jadi 97 kilogram,” jelasnya.
Sementara, Ayah Satya Sarli mengatakan, selain menjadi sering merasa lapar. Porsi makan anaknya itu berbeda dari anak seusianya.”Makannya banyak mas, sepiring penuh,” katanya.
Meskipun sudah masuk dalam kategori obesitas. Satya belum menerima pengobatan khusus. Orang tuanya mengaku hanya pasrah saja. Mereka hanya menginginkan Satya tetap bugar dan sehat.
“Yang penting Satya sehat. Kalau punya rezki juga nanti saya bawa berobat,” ucapnya.
Satya sendiri mengaku sudah mulai kesulitan menggerakan badannya. Selain tumpuan kakinya sudah tak sanggup lagi menyangga beban terlalu berat. Sering merasa malas juga jadi salah satu penyebab terjadinya penumpukan lemak di tubuh Satya.
“Males, bergeraknya susah. Tapi kalau jalan sih masih bisa,” katanya.
Masih kata Satya, ia sendiri mengaku kadang merasa malu. Karena saat ini, baju yang ia kenakan semuanya sudah sempit dan kekecilan. “Iya malu. Bajunya gak ada yang pas sama aku,” pungkasnya. (use/ded)