Bertepatan dengan HUT ke-73 Bhayangkara, Kapolres Subang AKBP H. M. Joni SIK M.Si menghadiri langsung penyerahan bantuan sumur jetpam tersebut, Senin (1/7). Dalam sambutannya, Kapolres mengatakan, bantuan tersebut merupakan komitmen Polres Subang untuk melayani dan mengayomi masyarakat. Beberapa waktu lalau Polres Subang sempat memberikan kiriman air bersih dengan beberapa tengki air, namun menurutnya, hal tersebut tidak akan menjadi apa-apa, mengingat kemarau yang masih akan berlangsung lama.
“Kemarin sempat kirim air, 2 hingga 3 hari bolak balik terus ke Pabuaran. Kemudian saya pikir-pikir lagi, kalau cuma kirim air kemaraunya juga masih lama. Kenapa gak kita pasang sumur jetpam saja, kemudian kita kordinasi dengan pihak Polsek Pabuaran dan jajaran Muspika lainnya. Kkita putuskan saja untuk bikin di 3 titik dulu. Jadi ini merupakan tindak lanjut,” jelas Kapolres Subang.
AKBP H. M. Joni berharap, agar masyarakat bisa merawat mesin jetpam dan peralatan yang lainnya, agar benar-benar bisa bermanfaat untuk semua, terlebih saat musim kekeringan seperti sekarang ini. Kapolres mengimbau agar masyarakat yang bisa bersama-sama gotong royong, patungan untuk membayar beban listrik yang digunakan oleh sumur jetpam tersebut.
Baca Juga:Pemkab Purwakarta Ajukan Interchange Cicadas di Tol Jakarta-Cikampek 2H Ruhimat Diusung Pimpin PDIP Subang
“Jaga baik-baik, dirawat, jangan kemudian nanti pas musim hujan terus gak digunakan. Gunakan saja untuk kepentingan apapun boleh, asalkan listriknya dibayar patungan,” tambahnya.
Sedangkan Kepala Desa Kadawung, Rosman Suganda yang kebetulan wilayahnya mendapati bantuan berupa sumur jetpam tersebut, mewakili masyarakat mengucapkan terima kasihnya pada Polres Subang.
Rosman menjelaskan, dari 22 RT di desanya, setelah dibuatkan sumur jetpam ini sudah tidak terlalu kesulitan mendapatkan air bersih lagi. Ke depan dia sedang merencanakan untuk mengajukan pemasangan Pam dari PDAM pada pihak kecamatan untuk kemudian ditindaklanjuti pada Pemkab Subang.
“Ini merupakan tahun pertama, di Pabuaran sampai kekeringan begini. Tahun-tahun sebelumya, dengan mesin sanyo air masih bisa kesedot dari dalam tanah. Makanya PDAM itu tidak sampai ke sini. Pada tahun 2019 ini pakai sanyo juga sudah tidak kesedot air, harus pake jetpam. Memasang jetpam biayanya hingga Rp 6 juta, terang saja memberatkan warga kami. Adanya bantuan dari Polres Subang ini, saya sangat bersyukur dan berterima kasih,” jelas Rosman Suganda.