PURWAKARTA-Komandan Sektor (Dansektor) 14 Satgas Citarum Harum Kolonel Kav Purwadi S.Sos menggelar komunikasi sosial (Komsos) dengan sasaran beberapa petani Kolam Jaring Apung di Zona 2 Danau Jatiluhur, Selasa (2/6).
Bertempat di Rumah Makan Kampung Air Jabar Zona 2 Danau Jatiluhur, komsos tersebut berlangsung hangat dan penuh rasa kekeluargaan.
“Komsos ini dilakukan dalam skala kecil dengan sasaran kelompok-kelompok kecil petani KJA. Komsos seperti ini digelar rutin seminggu dua kali. Ada pun dalam skala yang lebih besar digelar sebulan dua kali,” kata Dansektor 14 kepada koran ini saat ditemui di lokasi.
Baca Juga:Tiga Pilar Kecamatan Cibatu Peringati BhayangkaraGagal Panen, Petani Majalengka Bakar Tanaman Padi
Dijelaskannya, dengan melakukan komsos dalan skala kecil pihaknya bisa memberikan pemahaman secara personal atau orang per orang terkait pentingnya program Citarum Harum. “Sehingga pesannya sampai, dialognya lancar, dan bisa saling memberikan masukan,” ujarnya.
Jatiluhur ini, sambungnya, masuk ke dalam sektor 14. Yang paling menonjol di sektor ini adalah permasalahan KJA. “Seperti diketahui, sebelumnya sudah dilakukan penertiban KJA berkali-kali namun belum menunjukkan hasil yang diinginkan,” kata Dansektor.
Pengalaman yang lalu itu, kata Dansektor, menjadi pelajaran dan jangan sampai terulang. “Melalui komsos seperti ini kami berikan pengertian secara persuasif dan kami menerima masukan langsung dari petani KJA,” ujarnya.
Dansektor juga menegaskan tidak ada zero KJA. “Yang ada pembatasan jumlah KJA, di mana saat ini kami menggunakan acuan peraturan pemerintah daerah tahun 2000. Ini sesuai dengan yang ada di Menko Maritim,” katanya.
Dirinya juga mengharapkan petani KJA bisa jujur terkait jumlah kolam yang dimiliki. “Benar tidak KJA itu miliknya atau hanya titipan. Itu yang harus ditegaskan,” ucapnya.
Dansektor juga menegaskan, jika ada oknum atau pihak-pihak tertentu yang meminta iuran abaikan saja. “Atau laporkan langsung kepada kami,” katanya tegas.
Sementara itu, perwakilan petani KJA, Agus Miswandi (43), mengapresiasi cara-cara persuasif yang dilakukan TNI terkait penertiban. “Ada stigma negatif di antara petani KJA ketika mendengar istilah satgas. Namun, apa yang disampaikan Dansektor 14 kali ini mudah diterima para petani. Formatnya silaturahmi, bahkan ada dialog dan mendengarkan masukan langsung dari para petani,” ucapnya.