Kadis Pertanian: Sedot Air dengan 350 Mesin Pompa
PURWAKARTA-Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta terus mencari solusi guna mengantisipasi ancaman kekeringan khususnya areal pesawahan di Purwakarta. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sumber air, diantaranya eks galian C dan embung air dengan memaksimalkan mesin pompa.
“Manfaatkan saja eks galian C, embung air dengan menyedot air dengan mesin pompa,” ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Purwakarta, Agus Rachman Suherlan, ketika ditemui di Purwakarta, Rabu (3/7).
Apalagi menurutnya, data ada 1.883 hektare areal pesawahan yang terancam kekeringan. Selain memanfaatkan sumber air, pihaknya terus melakukan sosialisasi tentang jadwal tanam.
Baca Juga:Terjun ke Desa, Mahasiswa Unsika Jabarkan “Citarum Harum”Bobot Satia Naik 101 Kg, Akan Dirujuk Ke RSHS Bandung
“Kita masih selalu berusaha memanfaatkan potensi air. Apalagi kita miliki 350 mesin pompa tersebar di kelompok tani,” ucap dia.
Pesawahan yang terancam kekeringan berlokasi di 11 wilayah. Antara lain, Kecamatan Maniis, Tegalwaru, Plered, Darangdan, Wanayasa, Pasawahan, Pondoksalam, Purwakarta Kota, Babakancikao, Campaka dan Kecamatan Cibatu.
Sementara 730 hektare sawah terdampak kekeringan juga sebagian berada di sembilan kecamatan yang sama. Antara lain, Maniis, Tegalwaru, Plered, Darangdan, Pasawahan, Purwakarta Kota, Babakancikao, Campaka dan Kecamatan Cibatu.
“1.153 hektare terancam kekeringan dan 730 hektare terdampak kekeringan, dan rata – rata yang mengalami areal pesawahan teknis tadah hujan,” katanya.(mas/vry)
Sawah Terancam Kekeringan
1.153 Ha Terancam Kekeringan
Maniis, Tegalwaru, Plered, Darangdan, Wanayasa, Pasawahan, Pondoksalam, Purwakarta Kota, Babakancikao, Campaka dan Kecamatan Cibatu
730 Ha Terdampak Kekeringan
Maniis, Tegalwaru, Plered, Darangdan, Pasawahan, Purwakarta Kota, Babakancikao, Campaka dan Kecamatan Cibatu.