KALIJATI-Salah satu peninggalan sejarah, era kolonial yang terdapat di Kalijati bukan hanya saja Lanud Suryadharma atau perkebunan karet, yang akrab dan ikonik. Tetapi di tengah-tengah masyarakat Kalijati ada lagi, yaitu Lampu Tiga.
Menurut informasi yang dihimpun oleh Pasundan Ekspres, Lampu Tiga adalah sebuah Tugu, yang memiliki Tiga Lampu, dengan desain mirip oncor (obor), lokasinya tepat di dekat perempatan menuju arah Kantor Desa Tanggulun Barat dari arah Tanggulun Timur.
Namun sayang, hari ini hanya tinggal reruntuhannya saja, Tugu Lampu Tiga sudah rusak bahkan nyaris rata dengan tanah.
Menanggapi itu, Kepala Desa Tanggulun Barat, Wawan berencana akan membangun kembali Tugu Lampu Tiga yang sudah menjadi ciri khas dari Desa Tanggulun Barat tersebut. Menurutnya membangun kembali Tugu Lampu Tiga, selain penting sebagai penanda sejarah, juga bagian dari program Pemdes, untuk promosi Pariwisata Desa.
Baca Juga:Cara Mudah Klaim Jaminan Hari Tua BPJS KetenagakerjaanPT Jasa Raharja Karawang Gelar Layanan Pengobatan Gratis
“Memang sudah direncanakan akan di bangun kembali tugu itu, kemudian ditambahkan dengan taman yang instragamable, untuk masyarakat berswafoto di sana. Desainnya sedang dipersiapkan, kita juga sedang rancang anggaran biaya dan sebagainya,” jelas Wawan.
Namun dia menegaskan bahwa, dalam waktu dekat dirinya sedang memprioritaskan perbaikan akses jalan terlebih dulu, sebelum pada pembangunaan Tugu Lampu Tiga. Dia juga menyampaikan, bahwa harapannya membangun Taman Lampu Tiga dan Tamannya itu, bisa mendorong kegiatan ekonomi masyarakat desa. Terlebih dia juga mengaku berniat untuk mengaktifkan kembali pasar desa yang sebelumnya pernah berjalan di sekitar wilayah lampu tiga.
“Kedepan dengan dibangunnya kembali Lampu Tiga, saya berharap bisa mendorong kegiatan ekonomi masyarakat, apalagi dulu sempat aktif pasar desa di sana. Lagi dipelajari dulu, saya ingin yang terbaik buat masyarakat, doakan saja,” tambahnya pada Pasundan Ekspres.
Dia juga menyimpan optimisme yang besar untuk kemajuan desa yang dipimpinnya, dengan catatan setiap elemen masyarakat ikut serta berperan aktif, jalan berdampingan bersama Pemdes.”Dalam kata lain bersinergi menciptakan Tanggulun Barat yang berkembang, dia juga begitu terbuka pada masukan atau saran, dan kritik untuk asal memang untuk kemajuan desa,” tukas Wawan.(idr/dan)