PATOKBEUSI– Seorang pria inisial (DAK) Kampung Margasari RT 33/15 Desa Sukamandijaya Kecamatan Ciasem meninggal dunia di dalam kendaraan umum mobil elf. Kejadian tersebut diekathui sekira Pukul 9.30 WIB didalam mobil tersebut jurusan Cikampek -Pamanukan.
Kapolsek Patokbeusi melalui Kanit Reskrim Aiptu Yayan Setiawan S.IP mengatakan, dari informasi yang sampaikan Kernet serta Sopir, korban naik elf seorang diri di sekitar terminal Cikampek, tepatnya di depan Plaza Cikampek.
“Maksud dan tujuan mau menemui saudaranya di daerah Sukamandi Ciasem. setelah korban berada di dalam mobil dan duduk bersama tiga penumpang lainya. Kemudian sambil jalan, sopir melanjutkan perjalanan sambil mencari penumpang lain,” kata Aiptu Yayan.
Baca Juga:Rahman Fatharrahman: Koperasi Harus Ambil Peluang UsahaDisparpora Imbau Perusahaan Bantu Desa Wisata, Dongkrak Jumlah Kunjungan
Aiptu Yayan menambahkan, saat sedang mencari penumpang didaerah Pangulahan, ada penumpang yang naik di jalan dengan jumlah keseluruhan mencapai 8 orang. Kernet juga meminta ongkos pada korban sebesar Rp 10.000.
“Korban menyerahkan uang seperi biasa dan korban bilang “ke Sukamandi”. Kemudian di sekitar daerah Cikalong sewaktu ada yang naik lagi, penumpang dan kernet menyuruh korban untuk geser,” jelasnya.
Saat itu korban terlihat seperti orang tertidur, akan tetapi, korban tidak bergeming dan kernet berusaha membangunkan korban. Akan tetapi tubuh korban kaku seperti orang meninggal dunia.
“Selanjutnya sopir membelokan kendaraan tersebut ke kantor Polsek Patokbeusi untuk meminta tolong dan selanjutnya bersama petugas dari polsek Patokbeusi korban di bawa ke Puskesmas Patokbeusi guna pemeriksaan medis,” bebernya.
Setelah di lakukan pemeriksaan di Puskesmas Ciberes pada bagian luar tubuh korban tidak diketemukan adanya tanda tanda atau bekas penganiayaan pada tubuh korban.
Namun, menurut keterangan pihak keluarga korban yang dihubungi Polsek Patokbeusi, korban seminggu ini mempunyai keluhan penyakit sakit dada dan sesak napas. “Dari informasi keluarganya rencananya hari ini mau di bawa berobat ke pengobatan alternatif daerah Purwadadi Subang,” ucap Aiptu Yayan.
Korban sendiri kata Aiptu Yayan, sudah diambil oleh pihak keluarga dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan autopsy. (ygi/dan)