SUBANG-Melimpahnya produksi ayam ras di Subang membuat harga penjualan menurun drastis. Hal tersebut menjadikan sejumlah peternak mengeluhkan penurunan harga tersebut, karena biaya produksi tak sebanding dengan harga jual.
Peternak Ayam Dawuan Rohadian mengatakan, dirinya yang beternak ayam sejak tahun 2011, sangat merasakan kondisi yang ada saat ini. Bahwasanya harga ayam sangat turun sekali, dan menjadikan keluhan karena bisa merugi, bagi dirinya dan juga peternak lainnya.
“Ya memang kondisi saat ini harga malah turun sekali, ini juga terjadi dengan peternak lainnya,” ujarnya.
Baca Juga:Pemda Akan Bangun Pasar Tradisional untuk Tingkatkan Ekonomi MasyarakatBangun Ikon Desa, Tugu Lampu Tiga di Desa Tanggulun Barat
Rohadian mengatakan harga ayam yang turun tersebut bukannya ada kelangkaan dari jumlah ternak ayam ras (negeri) namun dikarenakan stok nya yang melimpah ruah sehingga mudah didapatkan.
” Sangat melimpah bahkan mungkin karena itu juga sehingga harganya turun,” tuturnya.
Peternak lainnya Kurnia menambahkan, harga ayam yang turun tersebut bisa disebabkan banyaknya bibit ayam ras yang dibagikan kepada masyarakat dalam program Menteri Pertanian melalui Dinas Peternakan, sehingga ayam ras malah tambah banyak di Kabupaten Subang ini. elum lagi dengan banyak nya pabrik ayam skala besar yang ada di Subang. “Ada pabrik juga di Subang untuk ayam nah ini menjadi kendala bagi kami, tolong pemerintah daerah ini bagaimana solusinya,” katanya.
Dijelaskan Kurnia, saat ini harga ayam dikisaran Rp 12.000 hingga Rp 15.000/ekor.Karena memang sangat melimpah hal ini juga bisa menjadi kerugian bagi para peternak. “Ada yang menghargai sampai Rp 15.000/ekor,” ujarnya
Pedagang Ayam dan daging pasar Kalijati Rusminah untuk harga ayam ras yang dijual memang asalnya harganya perkilo mencapai Rp 35.000/kg untuk saat ini harganya malah menjadi Rp 22.000/kg. Hal tersebut memang sangat turun harganya ” Sangat turun sekali harga nya, bahkan masyarakat kalangan menengah ke bawah bisa membeli ayam,” tukasnya.(ygo/dan)