Emil pun mengatakan bahwa kehadiran Siberli sejalan dengan salah satu misi Jabar sebagai Provinsi Digital. Berbagai inovasi digital sudah banyak diluncurkan guna mengakselerasi pembangunan di Jawa Barat.
“Urusan digital akan dikebut di segala aspek hari ini bagian dari cetak biru Jabar sebagai provinsi digital, khususnya bidang pelayanan publik melawan pungli,” katanya.
Ketua pelaksana Satuan Tugas (Satgas) Saber Pungli Jawa Barat Kombes Pol Suradiana mengungkapkan, sejak didirikan pada 2016 lalu, Saber Pungli Jabar berhasil melakukan penindakan pungli sebanyak 13.455 kali. Atas kinerjanya itu, Saber Pungli Jabar menjadi Satgas dengan predikat ranking tergiat pertama di Indonesia.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Lelang Berkualitas, Bukan TermurahGrafik Menanjak Indeks Desa Membangun Jawa Barat
“Apalagi sekarang kita punya Siberli. Predikat ini adalah prestasi, namun yang kami inginkan adalah kesadaran dari aparat dan masyarakat untuk tidak pungli,” ucapnya.
Suradiana menjelaskan, Satgas Saber Pungli Jabar memiliki 4 kelompok kerja yaitu bidang intelejen, penindakan, pencegahan dan yustisi. Aplikasi Siberli masuk pada domain tugas pencegahan.
“Aplikasi ini sangat diperlukan, salah satunya untuk mendukung program pemerintah Jabar dalam membangun zona integritas menuju wilayah bebas korupsi,” tutupnya. (HUMAS JABAR)