“Apa yang diharapkan Pak Wagub adalah yang sedang dilakukan oleh Dekopinwil,” kata Mustofa.
“Hampir sebagian besar anggota koperasi itu di sektor riil. Ada di IKM (Indutsri Kecil Menengah), UKM (Usaha Kecil Menengah) itu sendiri, itu akan merupakan suatu gabungan yang terstruktur dan bisa mengembangkan secara maksimal,” paparnya.
Dekopinwil Jabar justru saat ini sedang membangun kolaborasi dan inovasi untuk mengembangkan sistem usaha koperasi yang lebih terstruktur berbasis information technology (IT). Melalui upaya ini, diharapkan bisa memperluas jaringan usaha antar-pelaku usaha khususnya pelaku usaha di koperasi.
Baca Juga:Masyarakat Jawa Barat Bisa Lapor Pungli Lewat Aplikasi SiberliRidwan Kamil: Lelang Berkualitas, Bukan Termurah
“Kita nanti akan mencoba mengembangkan jaringan usaha antarpelaku usaha itu dengan baik, sehingga tumbuh semangat koperasi ini secara maksimal dan mampu memberikan kontribusi kepada peningkatan kemampuan pemberdayaan dari potensi-potensi yang ada,” jelas Mustofa.
Bekerja sama dengan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), Diklat Koperasi Anggota Dekopinda Hasil Seleksi Angkatan III dan IV berlangsung dari 1-5 Juli 2019. Tema yang diambil yaitu “Inovasi Kolaborasi AntarKoperasi melalui Digital Platform Ekosistem Bisnis KUKM”.
Ada 270 peserta ikut serta dalam diklat ini. Mereka merupakan hasil seleksi dari 2.700 koperasi di seluruh Jawa Barat. Mustofa menuturkan, dari 2.700 koperasi ini, untuk tahap awal sebanyak 40 koperasi di antaranya akan diberikan pembinaan koperasi berbasis IT.
“Kami kerja sama dengan pihak-pihak terkait, yaitu mulai kami kembangkan agar IT ini bisa secara bertahap dilakukan atau dikembangkan di masing-masing koperasi. Misalnya pelayanan, jadi anggota untuk mengontrol tabungan cukup melalui HP, ada aplikasinya dan sedang kami lakukan,” tutupnya. (HUMAS JABAR)