“Kami informasikan sampai pasokan air dan perhitungan akomodasi operasional di lahan itu. Kami juga informasikan lahan yang memang tidak memungkinkan untuk dijadikan lahan perkebunan,” ucapnya.
Untuk tahap awal, Disbun Jawa Barat baru menyediakan informasi terkait informasi lahan garapan enam komoditas, di antaranya kopi, tembakau, karet, teh, kakao, dan cengkeh. Namun, Dody menargetkan seluruh komoditas akan masuk dalam sistem informasi tersebut.
“Kami berharap, program ini bisa benar- benar menjadi unggulan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat. Ketika program ini hanya ada satu-satunya di Indonesia dan bisa menjadi percontohan di Indonesia,” katanya.
Baca Juga:Gubernur Jawa Barat Dorong Squash Jadi Cabor PON XX/2020Bus Damri Menuju BIJB Kertajati Gratis Selama Setahun
Dody juga mengatakan, dari 1.200 inovasi se-Indonesia yang turut serta dalam acara tersebut, Si Perut Laper masuk dalam penjaringan 99 nominasi terbaik. (HUMAS JABAR)