Dorong Produk Lokal Bersaing dengan Daerah Lain
Menikmati seduhan kopi khas dari Subang Selatan, di area teduh perkebunan karet, selepas istirahat makan siang dan solat dzuhur, siapa yang tidak mau? Apalagi bagi pecinta kopi. Begitupun yang dilakukan oleh Bupati Subang, H.Ruhimat, yang menyempatkan waktu untuk singgah ke kedai kopi milik warga Desa Lengkong Cipeundeuy, Cece Mulyana.
LAPORAN: INDRAWAN, Cipeundeuy
Bupati Subang yang sengaja mampir untuk sekedar mencicipi kopi di kedai tersebut. Bupati merasa bangga dan meminta agar pebisnis kedai kopi mempromosikan kopi khas Subang seperri dilakukan oleh Kedai Kopi Jawara Subang tersebut.
“Wah ini bagus, kopinya juga enak, harus diviralkan. Apalagi ini adalah kopi asli produk petani Subang. Kita harus bangga dan dorong terus kopi Subang ini, agar semakin populer dan mampu bersaing dengan kopi-kopi di daerah lain,” ungkap Ruhimat saat sengaja mampir untuk cicipi kopi di Kedai kopi Jawara Subang.
Baca Juga:Wida Awaliya, Mojang dengan Segudang PrestasiTak Lengkapi Izin, Satu Perusahaan di Patokbeusi Ditutup
Tentang pemilihan nama kedai kopi itu, yang dinamai Jawara Subang, persis seperti program unggulan yang H Ruhimat canangkan di Pemkab Subang, yaitu Subang Jawara. “Bagus untuk membantu sosialisasikan pada masyarakat,” katanya.
Pemilik Kedai Kopi Jawara, Cece Mulyana mengaku sengaja menamai kedai kopi yang belum lama dia buka itu, dengan nama Jawara Subang. Menurutnya, kedai kopi yang dia buka tersebut sepenuhnya hanya menyediakan kopi Subang, yang dia peroleh dari Hofland Canggah Cupumanik, kopi asli Cupunagara Subang.
“Awalnya saya memang hobi ngopi, selama saya kunjungi kedai kopi di Subang, belum ada kedai yang konsen pada penyediaan kopi lokal. Padahal saya suka sekali kopi asli Subang. Saya buka saja kedai kopi yang khusus menyediakan kopi lokal Subang, di sekitar Desa Lengkong Cipeundeuy ini,” jelas Cece.
Kehadiran Bupati Subang, H. Ruhimat di kedai kopinya juga Cece dianggap sebagai dukungan, serta motivasi untuk mengembangkan kedai kopinya tersebut. Selain itu ternyata, Cece aktif memperdayakan pemuda setempat untuk berlatih meracik kopi, dibantu oleh kawannya yang sudah lama berkecimpung di dunia kopi. Cece libatkan pemuda setempat untuk ikut pelatihan meracik kopi tersebut.