CIPEUNDEUY-Sekitar 5 Desa dari total 7 Desa di Kecamatan Cipeundeuy masuk dalam zona industri, ada 40 perusahaan baru berdiri di Kecamatan Cipeundeuy. Terang saja hal demikian membuat Pemda Subang merasa perlu memastika jikalau masyarakat Subang tidak hanya berlaku sebagai penonton saja.
Bupati Subang , pada Selasa lalu Pemda Subang menemui forum HRD perwakilan dari setiap perusahaan yang ada di Cipeundeuy. Pertemuan Bupati dengan forum HRD tersebut dilakukan di Aula Desa Lengkong, tidak hanya Bupati rombongan Bupati, dan perwakilan perusahaan saja, dalam kesempatan itu juga hadir para Muspika Kecamatan Cipeundeuy, bersama dengan seluruh Kepala Desa di Kecamatan Cipeundeuy.
Bupati Subang, H.Ruhimat mengutarakan harapannya bahwa setiap perusahaan yang ada di Cipeundeuy, bisa menjadi fasilitator untuk membantu Pemda Subang untuk menyiapkan masyarakat Subang mampu bersaing di setiap bidang yang di butuhkan oleh perusahaan.
Baca Juga:Semarak Puncak HUT Bhayangkara 73, Tampilkan Panggung RakyatDisdikbud Subang Terima 25 Laporan Aduan PPDB
“Terkait memenuhi keperluan karyawan, tadi saya sampaikan 70 persen harus orang Subang, tentu dengan syarat dan ketentuan yang dibutuhkan oleh perusahaan, maka saya minta pada perusahaan melalui forum HRD, agar CSR-nya disalurkan pada pembentukan Balai Pelatihan Kerja (BLK) bagi masyarakat di sekitar perusahaan tersebut,” jelas H.Ruhimat pada Pasundan Ekspres.
Bahkan H.Ruhimat mengkalim, melalui pertemuannya dengan forum HRD tersebut muncul sebuah gagasan membuka Sekolah Menengah Kejuruan Industri, guna memenuhi kebutuhan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) setempat, agar kompeten, ahli, dan punya daya saing.
Dia berharap masyarakat Subang tidak menjadi penonton saat gejolak industri tumbuh menggebu di beberapa wilayah di Kabupaten Subang, melainkan juga harus menjadi pelaku dari industri itu sendiri.
“Selain juga harus mendukung setiap SMK yang memang terdapat jurusan untuk keperluan industri di wilayah Cipeundeuy, juga ada gagasan untuk membuka SMK industri baru, saya juga tidak mau kita dinilai hanya mengedepankan egoisme saja, karena perusahaan ada di Subang maka karyawannya harus orang Subang, seolah-olah asal orang Subang, kan begitu? Bukan begitu maksudnya, namun kita juga mesti memikirkan untuk mempersiapkan orang Subang yang memiliki sklil, mental yang bagus, sehingga punya daya saing,” tambahnya.