SUBANG-Disdikbud Kabupaten Subang menerima 25 laporan pengaduan masyarakat, terkait proses PPDB dengan sistem zonasi. Dengan laporan itu pihak Disdikbud akan segera menindaklanjuti pengaduan itu.
Kadisdikbud Subang H, E. Kusdinar saat di hubungi Pasundan Ekspres mengatakan, laporan tersebut bukan hanya di Kabupaten Subang saja, tetapi dari kabupaten luar juga ada.
Dijelaskan Kusdinar mengatakan, adanya pelaporan PPDB yang masuk ke pihaknya tersebut lebih didominasi mengenai mengapa calon murid tidak diterima sekolah , perbaikan data tinggal murid dari masyarakat. Dan pihaknya yang mendapatkan pelaporan PPDB dari masyarakat tersebut akan melakukan evaluasi untuk perbaikan kedepan.
Baca Juga:Karang Taruna di Jatah Rp 10 Juta dari PemdaKetua BEM STKIP Subang: Pemindahan Pusat Pemerintahan Harus Jelas Alasannya
“Ya pelaporan PPDB dari masyarakat tersebut seperti jaraknya sudah dekat namun tidak diterima oleh sekolah, keluhan mengenai jauhnya juga tempat tinggal ke sekolah, perbaikan data calon murid dan lainya,” ujarnya.
Kusdinar menuturkan, sekolah-sekolah yang ada sebenarnya masih bisa tertampung, hanya saja kebiasaan dari orang tua murid ini menginginkan anaknya bersekolah di tempat yang menjadi keinginnya.
Contohnya ketika di SMP 1 bisa sudah membludak, SMP 2 dan sMP 4 sudah membludak. Namun banyak orang tua murid yang menginginkan anak nya bersekolah disana. Padahal di SMP 5 masih kekurangan murid ( masih bisa mendaftar ). SMP PGRI, SMP Pasundan, SMP Muhamadiyah yang juga masih bisa menerima pendaftaran murid baru.
Ya kan masih banyak smp swasta, dan negeri yang masih kosong (bisa mendaftar ), jangan juga orang tua murid inginnya di sekolah yang ditujunya,” katanya.
Dijelaskan Kusidnar, pihaknya meminta masyarakat juga jangan memaksakan untuk anak nya bersekolah di sekolah tertentu. Pihaknya juga mengajak masyarakat agar bijak untuk melihat kondisi yang sebenarnya dan juga sistem zonasi tersebut. Pihaknya akan melakukan evaluasi ” Kita akan lakukan evaluasi terhadap laporan PPDB yang kita terima ini,” tuturnya
Sementara itu warga Subang Budi .S ( 49 ) mengataan dirinya sangat kecewwa ketika anak nya yang bernilai bagus dan zonasi nya sudah sesuai dengan tempat tinggalnya. Namun tidak masuk sekolah yang di inginkan nya, ” Nilai anak saya bagus, rumah saya juga masuk zonasi, tapi sekolah unggulan tersebut tetap ga nerima anak saya dengan alasan sudah penuh yang mendaftar,” Ujarnya ( ygo/dan)