SUBANG-Masjid yang merupakan tempat beribadah masyarakat pemeluk agama Islam, menjadi tempat yang menjadi tanggung jawab bersama. Dari mulai pembangunan, hingga perawatannya di tengah-tengah masyarakat, dikerjakan bersama dengan gotong royong.
Begitupun apabila terjadi hal-hal yang mengakibatkan kerusakan bagi masjid itu sendiri. Apapun sebabnya, termasuk akibat oleh longsoran tanah. Perbaikannya menjadi tanggung jawab bersama. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah satu penanggung jawab dari perbaikan masjid Al-Ikhlas di RT 25/01 Desa Jambelaer, Ustadz Adi Mawardi.
“Masjid ini di bagian belakangnya (tempat wudhu, dan WC) itu mengalami pergerakan tanah, sehingga seperti longsor bagian belakangnya. Kebetulan juga posisinya di tepian dataran tinggi juga kan. Akhirnya pengurus masjid memindahkan tempat wudhu ke samping bagian depan masjid, sambil menunggu perbaikan bagian belakang,” jelasnya pada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:Innalilahi, Mantan Bupati Bandung Barat Abubakar Meninggal DuniaBPJS-TK Antarkan Klaim JHT kepada Ahli Waris
Masyarakat di sekitar masjid Al-Ikhlas, cerita Ustadz Adi, akhirnya memutuskan untuk bergotong royong memperbaiki masjid tersebut. Keputusan tersebut tambah Adi berlandaskan pada kepedulian dan kesadaran masyarakat sendiri. Dengan suka rela membantu semampunya untuk memperbaiki masjid, yang setiap waktu masyarakat menggunakan untuk beribadah itu.
“Terjadinya longsornya lumayan sudah agak lama, semenjak terakhir musim hujan saja. Pendanaannya mengandalkan dari sumbangan warga, memang agak terlambat perbaikannya,” tambahnya.
Sementara warga sekitar, Sandi Nurohmat menjelaskan, masjid Al-ikhlas lebih tepat dikatakan sebagai mushola, karena ukurannya lebih kecil. Kendati demikian keberadaannya sangat diperlukan warga, mengingat keberadaan masjid lain terlalu berjarak (jauh). Perbaikan masih berjalan, jama’ah yang biasa mengerjakan ibadah solat berjamaah Al-Ikhlas merasa was-was akan terjadi longsor susulan.
“Was-was saja, kalau terjadi longsor susulan separuh bisa amblas ini. Mudah-mudahan saja ada donatur, untuk mempercepat perbaikan masjid, karena selama ini kami memang mengandalkan iuran warga,” pungkasnya.(idr/vry)