“apakah kamu tidak menggunakan akalmu” Dengan demikian kecerdasan menurut Alquran diukur dengan penggunaan akal atau kecerdasan itu untuk hal-hal positif bagi dirinya maupun orang lain.
Allah menciptakan aneka macam dalam kehidupan di langit dan di bumi, sehingga aneka ciptaan-Nya harus dipahami dengan ilmu yang berbeda-beda tersebut. Hal ini sejalan dengan makna Ulil Albab mempunyai arti otak yang berlapis-lapis.
Dalam konteks ini, Howard Gardner melahirkan Theory of Multiple Intelligence yang sangat luar biasa. Gardner melihat bahwa “ setiap anak adalah unik, karena uniknya itulah maka setiap anak itu berbeda dan pelatihan yang efektif pun harus berbeda-berbeda.
Baca Juga:Pengajian Rutin Muslimat NU Dihadiri Ribuan KaderPemdes Kalijati Barat Canangkan Program Tanggap Bencana
Setiap anak adalah cerdas pada bidangnya masing-masing, dan tidak anak yang cerdas pada semua bidang”. Menurutnya, manusia memiliki delapan pusat kecerdasan, (1) Kecerdasan dalam menggunakan kata-kata (Linguistic Intelligence), ; (2) Kecerdasan dalam bermusik (Musical Intelligence); (3) Kecerdasan dalam menggunakan logika (Logical-MathematicalIntelligence),(4) Kecerdasan dalam menggunakan gambar (Visual-Spatial) Intelligence), (5) Kecerdasan dalam memahami tubuh (Bodily-Kinesthetic Intelligence),(6) Kecerdasan dalam memahami sesama (Interpersonal Intelligence), (7) Kecerdasan dalam memahami diri sendiri (Intrapersonal Intelligence), (8) Kecerdasan dalam memahami alam (Naturalist Intelligence).
Jika manusia mampu mengembangkan salah satu di antara delapan jenis kecerdasan tersebut, maka manusia akan ahli dan memiliki kompetensi dalam segala aneka profesi kehidupannya. Ia akan menunjukkan keahliannya tersebut sesuai dengan karakter kecerdasannya.
Ia akan menjadi orang profesional di bidangnya namun tetap menunjukkan keislaman yang taat dan kuat serta tunduk pada aturan hidup ilahi. Kecerdasan dalam Islam bersifat integral menyatu dan tidak bisa dipisahkan-pisahkan, three in one, kecerdasan IQ dan EQ diikat dan dibalut dengan kecerdasan spiritual.
Dalam Alquran keterpaduan trio kecerdasan spiritual emosional dan intelektual telah digambarkan secara gamblang, seimbang dan sempurna. Trio kecerdasan ini harus mewujud dalam aktivitas profesi kita sebagai para pendidik di rumah dan sekolah untuk terus mengawal penguatan kecerdasan spiritual dan emosional dengan penancaban melaksanakan perintah agamanya, dan melesatkan kecerdasan intelektual dengan mengembangkan program-program dan strategi pendidikan dialogis demokratis yang menunjang unuk melesatkan aneka talenta/potensi kecerdasannya dengan maksimal.