Hanya Kegiatan Penelitian Fenomena
LEMBANG-Peristiwa gerhana bulan parsial akan terjadi pada Rabu, 17 Juli 2019. Fenomena astronomi ini bisa diamati di wilayah Indonesia sejak fase gerhana pukul 03:01 WIB hingga berakhir pukul 05:59 WIB.
Namun, Observatorium Bosscha Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kemungkinan tidak akan melakukan pengamatan yang dibuka untuk masyarakat umum. Pasalnya, fenomena tersebut lebih ditujukan untuk kegiatan penelitian.
“Kami belum berencana, kalau pun mengamati, tidak untuk umum. Tetapi, memang pada jam-jam segitu kami biasanya konsentrasi mengamati bintang karena malam cerah itu amat ‘mahal’,” ungkap Kepala Observatorium Bosscha, Premana W Premadi, Senin (15/7).
Baca Juga:Pemdes Kalijati Timur Berikan Seragam Baru LinmasKejari Subang Selamatkan Uang Negara Senilai Rp 500 juta
Pada gerhana bulan nanti, masyarakat berkesempatan mengamati momen ketika bumi menghalangi cahaya matahari yang harusnya menyinari bulan.
“Gerhana parsial adalah gerhana yang dilihat dari lokasi tertentu, permukaan bulan itu tidak tertutup sempurna. Jadi dia (bulan) tidak kelihatan merah seluruhnya, sebagian akan terlihat terang seperti biasa. Nah, itu lebih karena lokasi dan waktu,” katanya.
Fenomena astronomi yang lebih menarik akan terjadi pada akhir tahun ini atau tanggal 26 Desember karena akan terjadi gerhana matahari cincin. Premana menyebut, gerhana matahari cincin nanti adalah gerhana matahari yang tidak sempurna karena jarak bulan terlalu jauh sehingga lingkarannya tidak tertutup seluruhnya.
“Daerah di pulau Sumatera, Kepulauan Riau akan dilewati gerhana matahari cincin. Tapi tempat yang jauh akan terlihat gerhana matahari sebagian, jadi lebih kepada posisi suatu lokasi terhadap konfigurasi bumi, bulan dan matahari,” bebernya. (eko/sep)