SUBANG-Hari pertama di tahun ajaran baru 2019/2020, diwarnai aksi geruduk sekolah oleh orang tua siswa di SDN Karangmulya, Desa Karangmulya Kecamatan Legonkulon, Senin (15/7). Kedatangan puluhan orang tua siswa tersebut untuk menagih uang tabungan pada kepala sekolah, yang totalnya mencapai Rp127 juta namun belum dibagikan hingga saat ini.
Menurut salah satu perwakilan orang tua Komarudin, pada awalnya guru dan orang tua siswa tidak mengetahui persoalan uang tabungan yang saat itu tidak ada. Sebab katanya, baru tahun ajaran lalu tabungan siswa di sekolah dikelola kepala sekolah. Padahal, tahun-tahun sebelumnya uang tabungan dikelola oleh masing-masing guru.
“Kita tidak tahu awalnya. Tapi 12 juni lalu saat kelas 6 dibagikan surat kelulusan itu uang tabungan diberikan. Kita menganggap tidak ada persoalan. Tapi pada tanggal 21 Juni mengundang orang tua untuk membagikan tabungan, disitulah baru diketahui bahwa ternyata uang tabunganya tidak ada,” ucap Komarudin saat diwawancara Pasundan Ekspres.
Komarudin menyebut, dalam persoalan ini kepala sekolah terus menghindar hingga akhirnya beberapa perwakilan orang tua sempat mengadukan masalah ini ke Korwil Penddidikan Kecamatan Legonkulon.
Baca Juga:Ruang Kelas Direhab, Siswa Belajar di Aula DesaPemkab Purwakarta Launching “Ceu Ati” Lindungi Konsumen
“Saat itu difasilitasi dipertemukan oleh Korwil, dan Kepala Sekolah membuat pernyataan bahwa benar uang sebesar Rp 127 juta dipakai oleh kepala sekolah dan akan dikembalikan pada tanggal 10 Juli,” ucapnya.
Sementara itu, Rokayah orang tua siswa lainnya menyebutkan, kasus ini telah berlangsung sejak puasa hingga saat ini. Namun uang tabungan milik anaknya belum kunjung dibagikan. “Cuma janji-janji aja. Janji hari Senin jam 1 terus jam 2 tidak ada juga, sampai jam 5 tidak datang-datang,” ungkapnya.
Rokayah menuturkan, uang tabungan tersebut dikelola oleh kepala sekolah namun satu gurupun tidak ada yang mengetahui mengenai persoalan tabungan ini. Sebab, pengelolaan tabungan secara langsung di-handle oleh kepala sekolah.
“Guru mah ga ada yang tahu, ga ikut-ikutan. Ada uang Rp127 juta belum dibagikan dari kelas 1-5, kalau yang kelas 6 sudah dibagikan. Saya mah inginya segera dibagikan. Soalnya kan peru buat baju seragam keperluan anak sekolah,” jelasnya.
Sementara itu, Guru Kelas 6 SDN Karangmulya, Yanto Solihin menuturkan, para guru tidak secara pasti mengetahui persoalan tabungan ini. Yanto juga mengaku tidak mengetahui perihal uang tabungan siswa yang diduga tidak ada.