“Kamipun dari guru belum tahu pada awalnya, dikira guru itu menganggap uang itu ditabungkan. Setelah didesa-desak sebelum pembagian rapot tepatnya pada 22 juni, ternyata uang tersebut tidak ada,” kata Yanto.
Namun hingga Senin siang, sang kepala sekolah juga tidak berada di sekolah. Orang tua siswa pun akhirnya hanya bisa gigit jari, tanpa hasil dan memutuskan untuk rapat mendadak diantara para orang tua. Orang tua siswa menuntut kepala sekolah untuk mempertanggungjawabkan pembayaran tabungan siswa.(ygi/vry)