SUBANG-Kerap terjadi kecelakaan lalu lintas, warga rencanakan ruwat jalur Ahmad Yani Pasir Kareumbi. Mulai dari jalan dua Ranggawulung, hingga lampu merah Wisma Karya sering memakan korban hingga meninggal dunia.
Senin malam (15/7) sekitar pukul 18.45 WIB, seorang pengendara motor tewas seketika terlindas truk
Fuso di Jalan Ahmad Yani depan SMP Yos Sudarso, Pasirkareumbi. Korban diketahui bernama Gigin asal Cisalak mengendarai sepeda motor Yamaha Mio dengan plat nomor F 5646 ZD. Korban mengalami pecah kepala, tewas seketika.
Baca Juga:Didukung 80 Persen Perusahaan, ARD Masuk Bursa Ketua ApindoBPN Buka Warkah Lahan Sengketa BPPPH dan PT Pindo Deli 2
Polisi langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RSUD. Sedangkan sang sopir dalam kondisi syok bel bisa dimintai keterangan. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, diketahui pengendara motor yang nahas itu melaju dari arah Subang menuju Ranggawulung.
Warga Gang Tangkubanparahu Kelurahan Pasirkaruembi, Yaya Sudarya membenarkan kejadian tersebut. Yaya menuturkan, jalur jalan Ahmad Yani sering terjadi kecelakaan. “Kecelakaan yang terakhir, dialami oleh pengendara motor yang hingga masuk ke kolong mobil besar dan langsung tewas di tempat. Hal tersebut menambah daftar panjang korban yang mengalami kecelakaan,” ungkapnya.
Warga sekitar berencana ingin meruwat jalan tersebut, hingga tidak memakan korban jiwa lagi dalam kecelakan di jalur tengkorak. Yaya menuturkan, jika dihitung setelah lebaran kemarin, kecelakaan yang terjadi sampai saat ini ada 7 kali terjadi sepengetahuannya, baik kecelakaan tunggal motor, mobil tabrak sepeda dan lainnya. “Seingat saya, sudah ada 7 kali kecelakaan di jalur ini. Ini sangat menghawatirkan, seperti jalur tengkorak,” ungkapnya.
Warga lainnya Alex Barlex (51) mengatakan, jalur jalan sudah seharusnya diruwat, seperti yang pernah dilakukan warga di Desa Ciater di jalur Tanjakan Emen. “Jalur ini juga sepertinya harus diruwat, karena sudah sering terjadi kecelakaan dan makan korban,” ujarnya.
Alex berharap, Dishub Subang memasang garis kejut, untuk meminimalisir kecelakaan. “Apalagi jalur tersebut, banyak anak sekolah,” katanya.
Sementara itu, Kadishub Subang Rona Mairansyah mengatakan, pihaknya memantau karena jalur tersebut menurun dari arah Selatan dan menanjak dari arah Subang. Pengendara yang mengemudi, kebanyakan selalu memacu kendaraannya, sehingga berakibat fatal terhadap kecelakaan. Mengenai adanya garis kejut, pihaknya juga akan berkordinasi degan instansi lainnya. “Jalur jalannya banyak kendaraan yang melintas,” tandasnya.(ygo/vry)