KARAWANG-Musim kemarau ini membuat para petani di wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan membuat para petani kebingungan.
Sebab sudah memasuki pertengahan bulan Juli tapi ratusan hektar di Cilamaya belum teraliri air. Aikbatnya fase tanam bakal mengalami keterlambatan.
Ketua Ikatan Kepala Desa (IKD) Kecamatan Cilamaya Wetan, Udin Abdulgani menjelaskan, dari dua belas desa, lima diantaranya mengalami kekeringan. Bahkan, jika di total, ribuan hektare sawah disana belum masuk masa tanam.
Baca Juga:KPAI Catat 33 Ribu Kasus terhadap Anak Sepanjang 2011-2018Praktik Membuat Sempurna
“Kita sudah rapat dengan PJT ll dan Pengamat Pengairan. Rencananya, pasokan air yang masih tersedia, akan di bagi-bagi secara terjadwal,” ujar Udin, kepada, Selasa (16/7).
Dijelaskan, di Desa Rawagempol Wetan luas lahan yang belum teraliri air mencapai 358 hektare. Semantara, di Desa Rawagempol Kulon, sawah yang masih kering luasnya sekitar 100 hektare.
Ia menambahkan, kekeringan terparah terjadi di desa-desa terjauh dari pusat pengairan. Seperti Desa Muara, yang jumlah lahan kekeringannya mencapai 400 hektare dan Desa Muara Baru juga sekitar 400 hekatre.
“Selain itu, belasan hektare lahan sawah di Desa Cilamaya, juga masih belum teraliri air,” katanya.
Sementara itu, Pengamat Pengairan PJT ll Cilamaya, Kusmara mengatakan, pihaknya telah mengatur skema bagi-bagi air, guna mengantisipasi dampak kekeringan berkelanjutan.
Pelaksanaan pembagian air, kata dia, akan mulai dilaksanakan awal pekan depan. Dimana, Saluran Induk Tarum Utara cabang Timur (SI TUT) MT. 2019 melalui cabang bangunan air, akan mulai membagi-bagi pasokan air secara terjadwal.
Dengan rincian, hari Senin sampai Rabu, SI TUT MT 2019 akan mengalirkan air ke wilayah Kecamatan Klari, Purwasari, Majalaya, Telagasari, Tempuran, Lemahabang, Tirtamulya dan Cilamaya Kulon.
Baca Juga:Gudang Kayu PTPN VIII Ludes TerbakarPolsek Purwadadi Sosialisasikan Tertib Lalulintas ke Sekolah
Sementara, untul hari Kamis hingga Minggu, bangunan air itu akan fokus mengairi wilayah Kecamatan Banyusari, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Kecamatan Ciasem (Subang) dan Kecamatan Blanakan (Subang).
“Skema ini di buat, demi pemerataan pembagian air di wilayah kerja kami,” pungkasnya. (use/ded)