KARAWANG-Pemkab Karawang bakal melakukan langkah strategis untuk menekan defisit di tahun anggaran 2020. Apalagi di tahun tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Karawang diprediksi melonjak sekitar Rp 380 miliar.
“Ada bebarapa langkah yang sudah kami sepakati di antaranya menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memangkas anggaran di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebesar 13 persen,” kata Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, usai rapat dengan Sekretaris Daerah (Sekda) dan para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Aula Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Karawang, kemarin.
Bupati mengatakan, setiap SKPD diwajibkan melakukan efesiensi anggaran dengan memangkas kegiatan-kegiatan yang kurang perlu, di antaranya pembelian seragam dinas atau pembelian pakaian khusus pada acara-acara tertentu.
Ia juga meminta SKPD membatasi kegiatan di hotel dan rapat di luar daerah, dengan mengoptimalkan pemakaian gedung SKPD-nya, atau memakai aula Pemkab Karawang jika ada kegiatan besar.
“Kita akan melakukan rapat lanjutan untuk membahas langkah-langkah ini, termasuk anggaran-anggaran yang bakal dipangkas,” katanya.
Baca Juga:Ofo BekasFKPAI Bentuk Penyuluh Profesional
Bupati menyebutkan, anggaran tahun 2020 cukup berat lantaran terdapat lonjakan sekitar Rp 380 miliar. Sementara PAD Karawang berada pada angka Rp 1,25 triliun.
Lonjakan anggaran terjadi karena di 2020 ada perhelatan Pilkada yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 144 miliar, pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sekitar Rp 96 miliar, dan meningkatan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) khusus guru sekitar Rp 140 miliar.
Meski demikian, bupati berjanji tidak akan memangkas anggaran yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak. Ia ingin defisit tertutupi, tanpa harus mengorbankan program-program strategis Pemkab Karawang.(aef/vry)