SUBANG-Bupati Subang H. Ruhimat dan Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi kompak melakukan kegiatan bersih-bersih Kali Batang Leutik di Desa Batangsari, Rabu (17/7). Kegiatan Gotong Royong bersama warga Kecamatan Sukasari dihadiri sekitar 1.600 warga yang terdiri dari unsur warga desa se-Kecamatan Sukasari, Kepala Desa dan Ibu-ibu PKK, LSM Laskar Indonesia, GMBI, BPBD Kabupaten Subang, Tagana, Mahasiswa KKN UPI Bandung serta anak sekolah.
Bupati Subang H. Ruhimat menuturkan, dimulainya kegiatan normalisasi dan gotong royong pembersihan sampah sungai di Sukasari, menjadi penanda awal agar warga di Kabupaten Subang bisa turut andil menjaga sungai.
“Ini jadi percontohan di Kabupaten Subang. Jangan buang sampah ke kali! Biar saluran ini lancar saat musim hujan juga tidak kebanjiran dan laju air tidak terhambat,” ucap Ruhimat.
H. Ruhimat juga menuturkan, seperti program Citarum Harum, ia tidak ingin Kali Batang Leutik ini dipenuhi tumpukan sampah. Ia juga berharap setelah kegiatan ini mindset warga mengenai pembuangan sampah bisa berubah untuk tidak lagi membuangnya ke Sungai.
Baca Juga:Atasi Defisit, Pemkab Karawang Kencangkan “Ikat Pingang”Ofo Bekas
“Warga yang ada di sini, mereka yang paling dekat di sini, mudah-mudahan bisa menjaganya,” katanya.
Sementara itu, Camat Sukasari Heri Hermansyah tidak menyangka Bupati dan Wakil Bupati bisa turut hadir bersama. Ia juga tidak mengira antusias warga Kecamatan Sukasari yang datang dalam gotong royong ini sangat banyak.
“Saya tidak menyangka, tapi inilah komitmen Bupati beserta wakil Bupati pada masyarakat di Kecamatan Sukasari, karena persoalan ini sudah kita sampaikan jauh-jauh hari. Alhamdulillah hari ini lengkap semuanya hadir,” ucap Heri Hermansyah.
Kepala BPBD Kabupaten Subang H. Hidayat berharap pasca normalisasi kali Batang Leutik dan gotong royong pembersihan kali dari sampah, masyarakat bisa menjaga sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai dan memperkuat rasa memiliki pada sungai.
“Dengan demikian nanti tidak timbul bencana baik kekeringan maupun banjir di musim hujan,” ucapnya.
H. Hidayat menyebut, normalisasi sendiri dilakukan oleh BBWS Jawa Barat sepanjang 2 kilometer. Pemda Subang sendiri memfasilitasi hal yang berkaitan dengan kewilayahan. Pemda juga memfasilitasi alat berat Beko Ponton untuk membantu pekerjaan ini. “Medannya cukup berat dan sudah banyak lumpur, jadi kita fasilitasi dari dinas terkait,” ucapnya.