Sampai akhirnya Ofo kehabisan nafas. Alibaba dan Didi tidak mau lagi menambah uang. Konon Alibaba dan Didi sudah tidak percaya lagi pada manajemen Dai Wei. Yang begitu agresif. Yang begitu boros. Yang begitu egois: ingin tetap mendapat uang tapi tidak mau dicampuri.
Mungkin Ofo akan selamat kalau Dai Wei mau realistis: menyerahkan manajemen Ofo ke Alibaba atau Didi.
Akhirnya Alibaba bikin perusahaan sepeda sharing sendiri. Sudah terlanjur begitu besar uang yang dihabiskan di Ofo. Demikian juga Didi.
Kini persewaan sepeda di Tiongkok lebih sederhana. Penyewa tidak perlu lagi mendepositokan uang. Tidak seperti zaman Ofo.
Penyewa sepeda Alibaba, misalnya, mengapa tidak perlu deposito? Karena di HP mereka sudah ada rekening Alipay. Tinggal klik QR yang ada di sepeda Alipay.
Baca Juga:FKPAI Bentuk Penyuluh ProfesionalMobil Damkar Siram Jalan, Atasi Polusi debu
Persewaan sepeda lainnya juga belajar dari kegagalan Ofo. Yang tarifnya terlalu murah. Hanya 1 Yuan (Rp 2.000) untuk satu jam. Padahal rata-rata orang naik sepeda maksimum satu jam.
Kini tarif sepeda pasca Ofo adalah 1 Yuan untuk setengah jam.
Waktu itu Ofo memang tidak mengejar pendapatan. Yang dikejar adalah jumlah pengguna Ofo. Kian besar pelanggannya kian tinggi value perusahaannya.
Mencari uangnya kelak saja. Dari pasar modal. Setelah Ofo menjadi sangat sexy.
Saya juga heran mengapa Ofo tidak cepat-cepat go public. Mungkin menunggu value yang maksimum. Sampai benar-benar yang terbesar. Tidak hanya di Tiongkok tapi juga di Asia. Bahkan di Amerika dan Eropa. Sampai jumlah sepedanya mencapai 200 juta. Seperti rencana.
Tentu harus juga menunggu ini: agar value perusahaan melebihi investasi.
Agar hasil go public bisa untuk mengembalikan investasi. Masih tersisa saham untuk ia sendiri – – sebagai pemilik dan pendiri perusahaan.
Untuk itu Ofo harus terus membakar uang. Bakar uangnya harus lebih banyak. Juga harus lebih cepat.
Yang dibakar tidak ada lagi.
Pun keburu banyak pesaing.
Momentum go public kian jauh. Yang dikejar terus berlari. Lebih kencang.
Katakanlah nilai Ofo sebelum bangkrut itu Rp 30 triliun. Seperti yang sering dipublikasikan.