Sedangkan terkait bahan baku sendiri, Ahmad mengatakan bahwa selama ini dirinya mencari sampah plastik sendiri, termasuk bekerja sama dengan warung sekitar kediamannya.
“Bahan baku ya saya cari sendiri bahkan kerja sama dengan warung – warung sekitar rumah, targetnya selain menjadikan bahan tepat guna juga membantu mengurangi keberadaan sampah plastik yang tidak bisa diurai,” jelasnya bapak dengan 2 orang anak.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta, Purwanto mengatakan alat yang dikembangkan oleh guru SDN I Karoya harus diapresiasi lebih, bahkan pihaknya akan menjadikan pilot project alat ciptaan Ahmad, di tempatkan di SDN I Karoya Tegalwaru.
Baca Juga:Siswa SDN 1 Cicinde Selatan Terpaksa Belajar di PerpustakaanKabupaten Karawang Ditetapkan jadi Daerah Rintisan Ispirasi
“Kita akan melakukan penanganan sampah plastik di purwakarta secara terstruktur ke sekolah-sekolah, ini kan inovasi luar biasa, jadi dalam waktu dekat akan membangun tempat pengolahan sampah plastik di SD karoya sebagai unggulan sekolah,” ujar Purwanto ketika melihat alat penyulingan Sampah Plastik di Tegalwaru.
Bahkan targetnya adalah setiap kecamatan memiliki satu alat tersebut, tetapi pihaknya akan melihat komitmen sekolah terlebih dahulu, sebagai bentuk pengurangan sampah plastik dan pengembangan alat tersebut.
“Tahun depan targetkan setiap kecamatan ada alatnya, tetapi saya melihat dulu komitmen pihak sekolahnya bukti kita konsisten dalam mengurangi limbah sampah plastik,” ungkapnya. (mas/ded)