KARAWANG-Bulog Sub Drive Karawang, siap menyuplai program bantuan pangan non tunai (BPNT) untuk masyarakat Karawang. Pasalnya, pada bulan Agustus 2019, sesuai surat edaran dari Kementerian Sosial (Kemensos) Perum Bulog Seluruh Indonesia ditunjuk sebagai manajer suplai untuk BPNT.
Bantuan dana pemerintah yang setiap bulan diberikan keluarga kurang mampu melalui akun elektronik hanya untuk membeli pangan di e-Warong yang bekerja sama dengan Pedagang dan Supplier. “Mekanismenya sudah jelas di kelola Bulog yang menyediakan BPNT nanti,” ujar Kepala Perum Bulog Sub Drive Karawang, Rusli.
Dijelaskan Rusli, ketika selama ini untuk suplai BPNT di serahkan kepada pasar, dengan supplier daerah masing masing maka sekarang di kelola oleh Bulog. Namun, ia menyampaikan bahwa pihaknya tetap akan merangkul supplier yang selama ini menjadi penyuplai.
Baca Juga:Pemkab Targetkan Jadi Kota Ramah Anak, Ajak Stakeholder MewujudkannyaKlaim PT Dada dan PT G-Texpia Segera Tuntas
Dikatakan, para supplier nanti apakah akan melakukan pengadaan afau seperti apa, pihaknya sedang menunggu hasil rapat Bulog dengan Kemensos. “Jika di kelola oleh Bulog nanti diseragamkan, beda dengan diserahkan ke pasar diambil supplier harga dan barang berbeda setiap wilayah,” katanya.
Ia menambahkan, Bulog sudah siap untuk menyuplai, dirinya juga mengklaim bahwa stok di gudang Bulog aman untuk beras. Pasalnya, di tahun 2019 saja pihaknya sudah menyerap gabah di petani sebangak 15 ribu ton, kalau total stok yang ada di gudang bulog lebih dari 60 ribu ton.
Untuk beberapa suplayer juga sudah merapat ke Bulog untuk melakukan kerjasama, untuk ikut bergabung dengan Bulog. “Supplier yang kerjasama dengan kita, nanti di bawah kendali kita,” katanya.
Untuk komoditi sendiri yang masuk ke e-Warong nanti akan dibicarakan, jika dulu ada beras, minyak, kemudian ganti telur. Namun sekarang beras saja. Soal harga nanti Plat, lanjutnya, jika harga di pasaran naik atau turun, harga tetap sama, tidak akan naik dan tidak akan turun.
“Nanti kartu e-Warong di isi sama Pemerintah sebulannya Rp 110 ribu, kemudian penerima bantuan belanja dengan menggesek kartu e-Warong, Bulog hanya menyidiakan barangnya,” pungkasnya.(use/vry)