10.000 Hektare Lahan Disiapkan
PUSAKANAGARA-Kekeringan dan kesulitan air jelang tanam di Pantura Subang mendapat perhatian dari Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.
Di Aula Kec. Pusakanagara, Dirjen Tanaman Pangan Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto MS. DAA memimpin rapat koordinasi percepatan luas tambah tanam dan mitigasi kekeringan yang turut dihadiri Direktur Operasional PJT II Purwakarta serta Kasdim 0606 Subang. Pada kesempatan ini pula diputuskan pencanangan penanaman padi gogo seluas 10.000 hektare bagi wilayah sawah yang kesulitan air.
Dirjen Tanaman Pangan Dr. Ir. Sumardjo Gatot Irianto MS. DAA mengaku kerap mendengar wilayah Pantura Subang ketika hendak tanam di musim kemarau selalu kesulitan. Untuk itu, kedatanganya ke Pusakanagara dalam rangka memberika solusi melalui pencanangan padi gogo.
Baca Juga:Tim RT 11 Juara Sepakbola Antar RT Desa Bojong JayaKodiklatau Gelar Sosialisasi Organisasi dan Sismet
“Kita ingin merubah perilaku penggunaan air yangselama ini boros, digenangi dengan mengganti dengan hanya dibasahkan saja. Selama ini pengolahan tanah tiu modelnya pengolaha tanah sempurna, air banyak, waktu lama dan biaya mahal,” ucapnya, kemarin.
Gatot menuturkan, dengan padi gogo pengolahan tanah hanya dilakukan rotari dan tidak memerlukan banyak air. Olah tanah hanya memerlukan tanah basah dan tidak perlu tergenang air. “Kita hanya dirotari, benihnya juga kita tanam tidak dengan jajar legowo melainkan ditabur hanya populasinya kita naikan dari 25 kg menjadi 40-50 Kg dengan maksud populasinya lebih tinggi,” ucapnya.
Kementerian juga segera menyiapkan kebijakan ini dengan akan diturunkanya bantuan benih padi sebanyak 25 ton. Senin di beberapa wilayah di Pusakanagara akan segera dilakukan uji coba tanam. “Kita harapkan dimusim kemarau ada penghasilan yang selama ini tidak ada,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Ir Djadja Rohadmadja mengakatakan saat ini, musim kemarau yang melanda Kab. Subang terbilang cukup sulit meskipun hal ini terjadi setiap tahun. Dinas Pertanian berupaya untuk melakukan gilir-gilir air ditengah berkurangnya debit air pada saluran irigasi.
“Untuk dibeberapa tempatyang masih tersedia sumber air, pihaknya membantu mensupport melalui pompa-pompa air seperti di Paburana dan Cipunagara, itu ada aliran sungai kita bantu pompa airnya,” ucapnya