SUBANG-Dinas Sosial Kabupaten Subang mengimbau masyarakat untuk tidak tergiur oleh bujuk rayu atau penawaran, yang bisa memasukan data sebagai penerima Program Keluarag Harapan (PKH). Bahkan bisa mempercepat pencaiarannya.
Pihak Dinsos pun telah menerima laporan bahwasanya ada oknum penipu yang kabur, ketika hendak di tangkap warga saat sedang menipu salah satu warga yang merupakan keluarga penerima manfaat.
Kepala Dinas Sosial Rahmat Ependi mengatakan, jika ada orang yang mengaku sebagai petugas PKH ( program keluarga harapan ) Subang, yangg bisa memasukan warga menjadi KPM ( keluarga penerima manfaat ) patut di curigai.
Baca Juga:Akhir Pekan, Bupati Ajak Forkopimda “Adventure” ke Akses Jalan Pelabuhan PatimbanUu Ruzhanul Jadi ‘Amirul Hajj Jawa Barat’
Apalagi dangan meminta sejumlah uang , karena untuk warga yang masuk menjadi KPM. Harus masuk kedalam data BDT ( basis data terpadu ) dan yang memverifikasi langsung oleh operator di tiap desa. Verifikasi tersebut dilanjutkan oleh Kemensos ( kementrian sosial ).
“Jadi ya tidak benar jika ada oknum yang mengatasnamakan Dinas Sosial Subang atau Kementrian Sosial, bahwasana sanggup mengusahakan dan memasukan warga menjadi KPM melalui program PKH,” katanya.
Dengan kondisi itu, Rahmat menyampaikan dan menghimbau kepada para Camat sekabupaten Subang dan juga pendamping PKH yang ada di lapangan. Jika menemukan oknum yang menipu tersebut agar segera melaporkan kepada pihak yang berwajib karena sangat merugikan masyarakat.
Saat ini masyarakat Subang sangat tergiur dengan program PKH dikarenakan memang warga Subang yang kurang mampu belum semuanya terdata di BDT pemerintah daerah Subang.
“Ya langsung laporkan ke pihak kepolisian jika menemukan hal seperti itu. Warga masih banyak yang belum terdata, pastinya bakal tergiur,” tandasnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Subang Saeful Arifin menuturkan, pengaduan dan laporan tersebut dari Ketua kelompok KPM yang berada di Pantura, yang di datangi oleh oknum yang mengatasnamakan petugas PKH bidang audit yang bernama Andi ( 42 ) warga Desa Soklat – Subang lengkap dengan surat tugasnya. Namun yang kejanggalan adalah cap dan tanda tangan Kepala dinas sosial yang salah.
“Ya tanda tangannya namanya salah, Kepala Dinas Sosial saat ini adalah Rahmat Eppendi bukan Bambang,” tuturya.