SUBANG-Para pelaku usaha kecil berharap mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang. Bentuk perhatian itu seperti peminjaman modal dan yang lainya yang bisa membantu keberlangsungan pelaku usaha kecil.
Pedagang Surabi yang mangkal di depan Tugu Lampu Subang, Mak Tati (50) mengaku sudah turun temurun berjualan surabi sejak jaman kakek dan orang tuanya. Dalam sehari, ia bisa menghasilkan uang Rp100 ribu hingga Rp150 ribu.
Untuk bejualan, dirinya harus bejibaku dengan waktu mulai dari jam 03.00-06.00 wib. “Sudah turun temurun usaha surabi ini. Saya bangun sejak dini hari untuk berjualan,” ujaynya.
Baca Juga:Pemkab Usulkan 5.000 Jaringan Gas Rumah TanggaPD. Padaringan Inggrit Jaya Milangkala ke 9
Perempuan separuh baya ini berjualan demi membiayai sekolah ke 4 orang anaknya. Pasalnya, suaminya yang hanya penarik beca di Kota Subang yan penghasilanya tidak menentu. “Buat anak sekolah, suami saya hanya narik becak,” ujar warga Soklat ini.
Dia menambahkan surabi buatanya yang dihargai Rp2500-5000 ini, kerap dibeli oleh sejumlah pejabat dinas Subang, bahkan hingga Bupati. Namun, hingga kini belum mendapat perhatian bentuk permodalan dari Pemkab Subang. “Ya banyak dari berbagai kalangan, sering juga pejabat yang lari pagi lewat sini beli sorabi,” ungkapnya.
Mak Tati mengaku hanya menginginkan adanya bantuan dari pemerintah berupa modal untuk membangun usaha nya lebih besar lagi ataupun bantuan biaya per 3 bulan sekal untuk membantu pelaku usaha kecil.” Ya pengen nya sih ada bantuan modal, atau lainya biar kita bisa terus hidup usahanya,” harapnya
Hal senada diungkapkan Kasman (43) Pedagang Sorabi lainnya yang berjualan sorabi di Cinangsi. Ia mengaku kesulitan untuk mendapatkan modal berusaha surabi. “Ada yang menawarkan pinjaman namun dari bank emok yang bunganya besar. Pengannya ada pinjaman dari pemerintah yang bunga nya 0 persen, jadi ga memberatkan kami” pungkasnya. (ygo/sep)