SUBANG-Dinas Pertanian menyebut sebanyak 7250 lahan sawah di Kabupaten Subang terancam kekeringan. Kepada awak media Kepala Dinas Pertanian Ir Djadja Rohadmadja menyebut, dari jumlah tersebut terbagi 3 kategori.
Tiga kategor itu, kata Djadja, lahan yang terancam kekeringan kategori ringan ada sebanyak 700 hektare, untuk kategori sedang sebanyak 300 hektare serta untuk kategori waspada sebanyak 6250 hektare.
“Untuk yang waspada, yang berat itu ada 6250 hektare. Posisinya itu tersebar se-Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Baca Juga:Selain Bercocok Tanam, Petani Jabar Juga Dibekali Ilmu Wirausaha untuk Tingkatkan PenjualanWagub Jawa Barat Minta KNPI Jadi Lokomotif Persatuan Bangsa
Untuk itu, saat ini Dinas Pertanian tengah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi kekeringan. Ia menyebut jika kondisi air masih tersedia akan dilakukan giliran air. Selain itu, upaya pompanisasi dari sungai atai irigasi yang masih tersedia air juga akan dilakukan.
“kalau ditempat-tempat yang sumber airnya masih ada, di daerah tadah hujan, kita bantu dengan pompa air,” ucapnya.
Kemudian untuk jangka panjangnya, saat ini Dinas Pertanian telah melakukan pembebasan pada beberapa lahan yang akan dijadikan embung.
“Kita pemda Subang sudah menyiapkan lahan untuk embung. Mudah-mudahan untuk pembangunanya dari Kementerian Pertanian bisa membantu,” ucap Djadja.
Selain itu, upaya yang tengah dilakukan dalam mengatasi kekeringan dan percepatan tanam sawah, Dinas Pertanian Subang bersama dengan Dirjen Tanaman Pangan tengah melakukan upaya pencanangan penanaman padi gogo seluas 10.000 hektare, bagi wilayah sawah yang kesulitan air di Kabupaten Subang. Saat ini, pengolahan tanah dengan rotari mulai dilakukan di Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara. (ygi/dan)