JAKARTA – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat meraih penghargaan Platinum Provinsi Besar kategori Investasi dalam Indonesia Attractiveness Award (IAI) 2019, yang digagas oleh Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group, di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat mempunyai potensi besar yang menarik minat para investor guna memajukan perekonomian daerah. Sekretaris Daerah Iwa Karniwa menyebut, ada tiga langkah yang dilakukan Pemdaprov Jawa Barat guna menarik investor berinvestasi di Jawa Barat.
Pertama adalah meningkatkan pelayanan publik. Hal tersebut berkaitan dengan pelayanan di bidang perizinan. “Kedua, secara bertahap meningkatkan infrastruktur. Dan Ketiga, meningkatkan pemasaran promosi dan melakukan interaksi dengan berbagai pihak, ” ucapnya.
Baca Juga:TKI asal Subang Diduga Disekap hingga Dibunuh14 Bandar Narkoba Dibekuk Satres Narkoba Polres Karawang
Menurut Iwa, keberhasilan Pemdaprov Jawa Barat menarik para investor tidak lepas dari kinerja dan kerja sama berbagai pihak. Dia pun menjamin, tujuan akhir dari investasi adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
“Sehingga, penghargaan ini menjadi pemicu untuk kita lebih keras lagi, lebih meningkatkan lagi kebersamaan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tutur Iwa.
Iwa juga berharap penghargaan tersebut bisa memantik Pemdaprov Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat untuk terus berinovasi dan berkolaborasi guna mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin. Dalam acara tersebut, Kota Bandung menyabet Gold Kota Besar Terbaik Sektor Pariwisata.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Eko Putro Sanjoyo mengatakan, dengan adanya penghargaan tersebut, banyak Kepala Daerah yang terpacu untuk terus memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
“Dan juga pada kesempatan ini, saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kepala daerah, Gubernur dan para Bupati yang telah hampir 5 tahun ini berhasil menggunakan dana desanya dengan baik. Sehingga, program Dana Desa ini dicontoh oleh 23 negara lain,” ucapnya.
Menurut Eko, Pemerintah Pusat mengeluarkan dana desa guna memperbaiki infrastruktur di seluruh daerah Indonesia. “Ditandai hampir 50 persen dalam 4 tahun ini dari 572.000 per kapita per orang menjadi 804.000 per kapita. Sehingga, menurut laporan BPS, dalam dua tahun terakhir terjadi penurunan kemiskinan secara konsisten,” katanya.