KARAWANG-Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana meminta pertamina untuk menyiapkan kompensasi kepada warga Karawang yang terdampak kebocoran minyak dan gas di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Jawa (ONWJ).
“Kita sudah berkomunikasi dengan para kepala desa yang wilayahnya terdampak kebocoran minyak, dan hasilnya para nelayan tambak terpaksa panen lebih dahulu karena ikan Bandeng dan udangnya mati,” ujar Cellica usai mengunjungi lokasi kebocoran minyak, Rabu (24/7).
Oleh sebab itu, Cellica meminta agar pertamina menyiapkan konpensasi bagi warga di 6 desa yang terdampak kebocoran minyak dan gas itu. Selain itu, pertamina juga harus menyiapkan air bersih dan mendirikan pos kesehatan. “Kami juga siap membantu menyiapkan SDM untuk kesehatan untuk membantu pertamina,” katanya.
Baca Juga:35 Persen Kendaraan Nunggak PajakDilarang Gelar Kegiatan Workshop, HMI Laporkan Unsika
Dikatakan, pihaknya juga meminta kepada pertamina agar menyiapkan liaison officer (LO) disetiap desa yang terdampak agar bisa berkomunikasi dengan kepala desa dan camat. Sehingga ketika ada kejadian dilapangan bisa langsung dikumunikasikan dengan pihak pertamina.
“Sampai saat ini pertamina belum bisa menjelaskan sampai kapan kejadian ini bisa diselesaikan, maka jika gerak pertamina lambat maka kompensasi bagi warga yang terdampak juga harus lebih besar. Sebab kita juga tidak bisa menunggu sampai pertamina menyelesaikan kebocoran ini,” tandasnya.
Senada, Kapolres Karawang, AKBP Nuredy Irwansyah Putra menghimbau kepada semua masyarakat yang terdampak kebocoran gas dan minyak pertamina untuk tidak ‘galau’ atau gelisah.
“Pertamina sudah menyiapkan konvensasi kepada masyarakat yang terdampak kebocoran minyak itu,” ujar Kapolres.
Dikatakan, bagi masyarakat yang terdampak agar melaporkan kepada pemerintah desa yang bakal langsung disampaikan kepada pihak pertamina. Sebab pertamina sudah menjamin bakal memberikan konvensasi. “Untuk besarannya itu bisa dinegosiasikan,” kata Kapolres usai melakukan peninjauan kebocoran minyak 7 mil di bibir pantai.
Kapolres menyatakan jika pihaknya menyerahkan penyelidikan kepada pertamina terkait penyebab kebocoran itu. Sebab pihaknya juga belum bisa mendekati lokasi kejadian karena masih berbahaya untuk di dekati. “Kita berharap kejadian ini tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan segera,” katanya.
Sementara itu, Vice Presiden Communication, Ifki menyatakan jika kendala untuk menghentikan kebocoran gas yang bercampur minyak itu di perut bumi, jadi pihaknya membutuhkan teknologi dan metode yang tepat. “Kami sudah mendatangkan tenaga ahli untuk menghentikan gelembung gas itu, namun kami juga belum bisa memastikan kapan selesainya. Tapi teknisi kami sudah bekerja saat ini dan semoga bisa cepat selesai,” katanya.