Buatan Sendiri yang Dipasarkan ke Berbagai Negara
Ruangan sebuah rumah kontrakan sederhana di Gang Cendrawasih Jalan Otista Subang, dipenuhi tumpukan polyfoam dan hardfoam. Berbagai model pesawat ukuran panjang bodi rata-rata 80 cm, tertumpuk disebuah sudut ruangan berukuran sekitar 4X4 meter persegi, berdampingan dengan rak sepatu. Tiba-tiba saja Kang Hari Nurdiansyah menghampiri Pasundan Ekspres yang sengaja datang siang itu. Hari pun berbicara tentang kegiatan yang sedang digelutinya, memproduksi berbagai macam pesawat aeromodelling.
LAPORAN: INDRAWAN, Subang
Pria asli Dangdeur Kabupaten Subang itu, tinggal seorang diri di sebuah rumah kontrakan. Selain tempatnya tinggal, rupanya rumah itu juga disulap menjadi bengkel tempat dia memproduksi segala jenis pesawat aeromodelling. Dengan peralatan manual dan murah, Hari menjual satu unit pesawat buatannya hingga Rp 5 juta, belum dengan remote control. Apalagi jika keluar negeri ditambah ongkos kirim dan pajak. Kategori pesawat aeromodelling seperti trainer, sport, aerobatic, jet, sampai glider, sudah dia buat dan dipasarkan ke berbagai negara seperti Singapore, Australia, dan Nigeria.
“Untuk bahan baku bodi pesawat, sayap dan sebagainya saya maksimalkan dari polyfoam, dan hardfoam, atau sterofoam. Kemudian ada bagian seperti baling-baling, serfo, dan partikel elektrik lainnya saya beli online, untuk kemudian saya rakit sendiri. Modalnya untuk satu pesawat ya sekitar Rp 500 ribu paling, sudah dengan elektrik mesinnya itu,” jelas Hari.
Memilih bahan-bahan seperti polyfoam, hardfoam, sterofoam disukai Hari, karena mudah didapat, ringan, juga dampak kerusakan jika terjadi insiden saat diterbangkan oleh pemula terminimalisir. Menurut Hari, bahan-bahan tersebut tidak mudah hancur.
Baca Juga:Ada Aktivitas Alat Berat Dilaut, Nelayan Cirewang MeradangBPJS-TK Perkuat Sinergitas Layanan PLKK dengan Puskesmas
Sampai disitu, Hari pamit sebentar untuk menyeduh kopi yang dia beli tidak jauh dari warung sekitar rumah kontrakannya. Perbincangan seputar pesawat aeromodelling juga semakin seru, apalagi setelah kopi disajikan Kang Hari. Dia melanjutkan penjelasan mengenai pembuatan pesawat aeromodellingnya tersebut. Menurutnya, bagian tersulit itu adalah menentukan bobot pesawat agar selalu ringan dan menentukan titik tengah gravitasi.
“Saya pelajari semuanya sendiri. Dari mulai membuat badan pesawat sayap dan sebagainya, saya hanya belajar melalui group aeromodelling dari facebook. Hingga saya bergabung dengan Federasi Aeromodelling Indonesia, menghadiri beberapa event, untuk sharing ilmu, dan jejaring. Sampai akhirnya saya bisa memasarkan sendiri pesawat buatan saya, bahkan sampai ke luar negeri,” tambah Hari.